dalam mengarumi perjalanan hidup ini selalu saja ada aral melintang yang datang itu dari diri sendiri atau namun orang lain, munhkin kalao aral itu datang dari diri sendiri tentunya dirinya sendiri akan memaklumi dan menerima, Namun jika aral itu datang dari roang lain apakah kita siap untuj menerimanya? jawabannya saya kita sebagian besar mengatakan sulit bahkan sangat sulit untuk menerimanya meskipun orang lain itu telah meminta maaf atas apa yang ia telah perbuat.
sangat jarang ada orang mau menerima atau memaafkan kesalahan orang lain apalagi sampai ia mau membalas kesalahan orang lain itu dengan kebaikan wah wah sungguh sungguh luar biasa jika ada yang seperti ini.
bukankah kita selalu diajarkan oleh nabi kita dengan mencotohkan jika ada orang yang berbuat dzholim kepadanya ia selalu membalasnya dengan kebaikan, bahkan terhadap orang yang memusuhinya nabi selalu mengirim hadiah atau shodaqoh kepadanya.
inilah ajaran nabi yang hendaknya harus bisa kita tiru, sebab nabi mengajarkan bahwa jika ada orang yang memusuhi kita jadikan ia sebagai ladang pahala bagi kita bukannya malah dijadikan sebagai percikan api yang nantinya akan semakin membesar sehingga nanti apinya akan dibawa sampai di akherat.
mulailah dari sini kita untuk berusaha menerima kesalahan orang lain terhadap kita dengan lapang dada, meski sulit minimal dengan kita diam dan tidak membalas serta memaafkan atas keburukan orang tersebut itu sudah cukup luar biasa ; terlebih jika ia dibalas dengan diberi hadiah spesial yang dapat menyenangkan hatinya.
dari sini mari kita bersama sama. mencoba membuka lebar lebar pintu maaf terhadap musuh musuh kita, agar mereka bisa berubah dan menjadi lebih baik.
salam damai.