Beberapa tahun lalu saat terjadi reformasi ,bangsa kita tercinta  terkena krisis moneter, dimana krisis moneter itu berupa anjloknya nilai  rupiah yang menurun ,selain itu moneter juga berimbas pada kehidupan  masyratakat yang semakin sulit, seiring dengan naiknya harga harga  makanan pokok.
Akibatnya masyarkat kita banyak yang jatuh  miskin karena kehilangan pekerjaan, Usaha bangkrut, serta korban PHK  dimana mana sehingga pengangguran merajalela, inilah dampak besar dari  krisis meoneter bagi masyarakat kita tercinta serta bangsa, selain  dampak yang telah disebutkan imbasnya juga meramba kepada krisis  identitas masyarkat Indonesia dimana masyarakat kita yang mempunyai  banyak uang beralih untuk berinfestasi dollar dan meninggalkan rupiah  itu dikarenakan nilai tukar yang menjanjikan.
Sebanarnya  masih ada krisis yang dampaknya lebih besar bahkan sangat mengerikan  pada masyarkat Indonesia dibandingkan krisis moneter, yang dimaksud  adalah krisis identitas, seperti yang kita ketahui bersama bahwa  sebagian besar masyarkat kita adalah mayoritas muslim, Namun yang  membuat prihatin tentang pengetahuan islam yang sangat minim, yang  mereka ketahui tentang islam hanya rukun islam saja dan tidak mengetahui  hal hal yang lain tentang islam , hal itu pun tidak spenuhnya faham,  sehingga dalam ber[erilakupun masih tercampur dengan budaya budaya yang  tidak semestinya diadopsi, contoh yang sering kita jumpai di sekitar  kita adalah dimana saudara saudara kita banyak yang berpakaian tidak  layaknya orang islam meski mereka muslim, banyak yang tidak bisa membaca  al qur’an meski mereka muslim dan masih belum bisanya memahami antara  halal dan harom sehingga apa yang mereka lakukan dalam mencari sesuap  nasi tidak tahu apa yang mereka lakukan dilarang agama atau tidak.
Apalagi  dengan bertambahnya pemahamn pemahamn yang saat ini tengah berkembang   ditengah tengah masyarkat kita, dimana pemahaman itu bisa menyesatkan  akidah atau keyakinan masyarkat Indonesia khususnya masyarkat  muslim,yang bikin repot pemhaman itu sebgaian besar menggunakan kedok  islam ini baru penyebab krisis dari internal, belum lagi saat ini ummat  islam tengah di cekoki dengan kebudayaan kebudayan barat, dimana  kebudayaan itu berpengaruh besar dalam  prilaku sehari hari, disamping  itu banyak dari ummat islam yang senantiasa mengenyam pendidikan yang  berbasis kebaratan serta ideology ideoligi  barat yang terus menancap  dibenak dan fikiran mereka.
Sementara korbannya adalah  satu yaitu ummat islam, memang sungguh benar sabda nabi bahwa ummat  islam seperti makanan yang ditaruh diatas talam yang menjadi rebutan  setiap golongan.
Adapun langkah langkah untuk membentengi  ummat islam masih sangat kurang, akan tetapi untunglah ditengah tengah  Negara kita saaat ini masih banyak berdirir pesantren [esantren kuna  yang konsis dengan pendidikan keislamannya dan kajiaanya, serta banyak  berdiri lembaga lembaga yang berbasis islam serta majlis majlis ta’lim  yang  bisa menarik pengikut yang luar biasa,namun itu belum cukup selagi  system yang kita pakai belum menggunakan sistem islam.
Perlu  diketahui bahwa fitnah agama bermula kecil bagaikan percikan air namun  lama kelamaan akan semakin membesar dan bisa menjadi banjir yang bisa  menenggelamkan, namun fitnah dunia bermula besar namun lama kelamaan  akan mengecil dan sirna.
Seperti awal orangbterkena krisi  moneter semua bingung namun lama kelamaan menjadi terbiasa, namun kalo  kita menilik bebrapa opuluh tahun silam dimana masih banyak anak nak  kita yang setelah maghrib memakai kerudung dan sarung sambil membawa  alqu’an untuk pergi mengajai untuk saat ini anak anak kita saat maghrib  dating berdandan nyetil dan nyentrik memakai minyka wangi lalu pergi ke  mall untuk shooping.
Lalu bagaiman dengan kita apakah kita  sudah bisa menunjukan identitas keislaman kita dengan terang terangan  tanpa ada rasa malu atau cangguh??? Wallohu a’lam
Krisis identitas
Author:
Unknown
Genre:
 »
tinta santri
Rating
Posted by Unknown
 Posted on 



