Anak anakku mengapa engkau saat ini menjadi tuli, padahal lobang telingamu begitu bersih dan tiada tersumbat, mengapa saat engkau lebih suka mendengar musik dari pada lantunan ayat suci, mengapa engkau lebih cepat faham diajari ber main keypad hp dari pada mengaji, engkau lebih suka terhadap idola kepahlawanan yang bershifat semu daripada pahlawan yang sebenarnya dimana ia bisa menjadi penyelamat dunia akherat, engkau lebih suka belajar bahasa inggris ketimbang bahasa syurga.diwaktu mustajab antara mghrib dan isya saat engkau di anjurkan untuk mengaji al qur'an dan memhaminya engkau malah asyik asyik menonton kartun atau mungkin malah sedang asyik jalan2 berbelanja di mall.engkau lebih hafal nama nama artis, bintang bola ketimbang nama sahabat yang mati2an mereka mengorbankan jiwa raga dan harta demi kejayaan agama yang mulia ini.inikah generasi kita? ditangan merekalah kejayaan dan keberlangsungan agama ini, berada. sungguh memprihatinkan melihat kondisi anak anak kita saat ini, bagaiman mungkin islam akan menjadi berwibawa dan disegani sekaligus dicintai oleh seluruh ummat manusia.Mari kita cek dan melihat kondisi masyarakat saat ini,dimana sebagian besar mereka beragama islam namun berapa persenkah dari anak anak mereka yang terus bekelanjutan mendalami ilmu agama setelah ia memeplajari al qur'an di tpq2 terdekat.Gemerlap dunia melupakan gelapnya kubur yang sempit dan panjangnya penantian.Mari kita pupuk kesadaran dari diri kita, keluarga kita, sanak famili kita, tetangga2 kita untuk mengarah kan anak2 kita dalam menempuh dunia pendidikan, cara mereka bergaul, agar mereka bisa terkontrol dan tidak mudah terlena dengan gemerlap dunia dan melupakan tujuan hidup yang sesungguhnya. wallohu'alm