ketika anakku terlahir kurawat kusayang
saat hampir beranjak dewasa ku ajari engkau cara menghadapi hidup melalui sekolah formal digedung sekolahan dan sekolah non formal dirumah yang sedrhana.
kala itu aku masih damdipingi suami tercinta yang setia dan selalu mendampingi.
saat berkalanamupun tiba wahai anakku, aku berharap suatu. saat engkau kembali dengan membawa harapan yang telah engkau cita citakan.
sekarang ibu sudah tua, butuh uluran tangan, dan kasih dari kalian anakku.
terlebih beberapa waktu lalu ayahanda kalaian telah tiada.
sebetulnya aku sangat membutuhkan engkau anakku sebagai pelipur lara dan sedih hati, namun bibir ini tak bisa berucap, sering kali ingin mengucap tapi bibirku ini tak sampai hati, dikrenakan engkau masih ada tenggungan kerja yang sudah menanti serta keluargamu .
sekarang teman ku hanya kitab suci
dan kenangan kenangan manis bersama sang suami.
anakku semoga kalian bisa mendengar rintihan hati ini, kali ini aku sungguh sungguh sangat membutuhkanmu.
aku tidak mengharapa balasan atas apa yang telah aku perbuat untukmu, aku hanya berharap pengertianmu atas keadaanku saat ini.
aku selalu menunggumu anak anaku tercinta, jangan biarkan ibumu sendirian,kesepian tidak ada teman bicara.