April Mop, Hari Dusta Tentara Salip Kepada Muslim Spanyol Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan
rendah hati, maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian
dengan tulus dan ikhlas memeluk
Islam.
Selama itu pula kaum kafir yang
masih ada di sekeliling Spanyol
tanpa kenal lelah terus berupaya
membersihkan Islam dari Spanyol,
namun mereka selalu gagal.
Dikirimlah sejumlah mata-mata
untuk mempelajari kelemahan
umat Islam di Spanyol. Akhirnya
mata-mata itu menemukan cara
untuk menaklukkan Islam di
Spanyol, yakni pertama-tama
harus melemahkan iman mereka
dulu dengan jalan serangan
pemikiran dan budaya.
Maka mulailah secara diam-diam
mereka mengirim alkohol dan
rokok secara gratis ke dalam
wilayah Spanyol. Musik
diperdengarkan untuk membujuk
kaum mudanya agar lebih suka
bernyanyi dan menari ketimbang
baca Qur’an. Mereka juga
mengirim sejumlah ulama palsu
yang kerjanya meniup-niupkan
perpecahan di dalam tubuh umat
Islam Spanyol. Lama-kelamaan
upaya ini membuahkan hasil.
Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa
dikuasai pasukan Salib.
Penyerangan oleh pasukan Salib
benar-benar dilakukan dengan
kejam tanpa mengenal peri
kemanusiaan. Tidak hanya
pasukan Islam yang di bantai,
juga penduduk sipil, wanita, anak-
anak kecil, orang-orang tua,
semuanya dihabisi dengan sadis.
Satu persatu daerah di Spanyol
jatuh, Granada adalah daerah
terakhir yang ditaklukkan.
Penduduk-penduduk Islam di
Spanyol (juga disebut orang
Moor) terpaksa berlindung di
dalam rumah untuk
menyelamatkan diri. Tentara-
tentara Kristen terus mengejar
mereka. Ketika jalan-jalan sudah
sepi, tinggal menyisakan ribuan
mayat yang bergelimpangan
bermandikan genangan darah,
tentara Salib mengetahui bahwa
banyak Muslim Granada yang
masih bersembunyi di rumah-
rumah. Dengan lantang tentara
Salib itu meneriakkan
pengumuman, bahwa para
Muslim Granada bisa keluar dari
rumah dengan aman dan
diperbolehkan berlayar keluar
dari Spanyol dengan membawa
barang-barang keperluan mereka.
“Kapal-kapal yang akan membawa
kalian keluar dari Spanyol sudah
kami persiapkan di pelabuhan.
Kami menjamin keselamatan
kalian jika ingin keluar dari
Spanyol, setelah ini maka kami
tidak lagi memberikan jaminan!”
demikian bujuk tentara Salib.
Orang-orang Islam masih curiga
dengan tawaran ini. Beberapa
dari orang Islam diperbolehkan
melihat sendiri kapal-kapal
penumpang yang sudah
dipersiapkan di pelabuhan.
Setelah benar-benar melihat ada
kapal yang sudah dipersiapkan,
maka mereka segera bersiap
untuk meninggalkan Granada
bersama-sama menuju ke kapal-
kapal tersebut. Mereka pun
bersiap untuk berlayar.
Keesokan harinya, ribuan
penduduk Muslim Granada yang
keluar dari rumah-rumahnya
dengan membawa seluruh
barang-barang keperluannya
beriringan jalan menuju
pelabuhan. Beberapa orang Islam
yang tidak mempercayai tentara
Salib bertahan dan terus
bersembunyi di rumah-rumahnya.
Setelah ribuan umat Islam Spanyol
berkumpul di pelabuhan, dengan
cepat tentara Salib menggeledah
rumah-rumah yang telah
itinggalkan penghuninya. Lidah
api terlihat menjilat-jilat angkasa
ketika para tentara Salib itu
membakari rumah-rumah
tersebut bersama orang-orang
Islam yang masih bertahan di
dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang
tertahan di pelabuhan hanya bisa
terpana ketika tentara Salib juga
membakari kapal-kapal yang
dikatakan akan mengangkut
mereka keluar dari Spanyol. Kapal-
kapal itu dengan cepat tenggelam.
Ribuan umat Islam tidak bisa
berbuat apa-apa karena sama
sekali tidak bersenjata. Mereka
juga kebanyakan terdiri dari para
perempuan dan anak-anaknya
yang masih kecil-kecil. Sedang
tentara Salib itu telah mengepung
mereka dengan pedang terhunus.
Dengan satu teriakan dari
pemimpinnya, ribuan tentara Salib
itu segera membantai dan
menghabisi umat Islam Spanyol
tanpa perasaan belas kasihan.
Jerit tangis dan takbir
membahana. Dengan buas tentara
Salib terus membunuhi warga
sipil yang sama sekali tidak
berdaya.
Seluruh Muslim Spanyol di
pelabuhan itu habis dibunuh
dengan kejam. Darah
menggenang di mana-mana. Laut
yang biru telah berubah menjadi
merah kehitam-hitaman. Tragedi
ini bertepatan dengan tanggal 1
April. Inilah yang kemudian
diperingati oleh dunia Kristen
setiap tanggal 1 April sebagai
April Mop (The Aprils Fool Day).
Bagi umat Islam April Mop tentu
merupakan tragedi yang sangat
menyedihkan. Hari di mana ribuan
saudara-saudaranya seiman
disembelih dan dibantai oleh
tentara Salib di Granada, Spanyol.
Sebab itu, adalah sangat tidak
pantas jika ada orang Islam yang
ikut-ikutan merayakan tradisi ini.
Sebab dengan ikut merayakan
April Mop, sesungguhnya orang-
orang Islam itu ikut bergembira
dan tertawa atas tragedi tersebut.
Siapa pun orang Islam yang turut
merayakan April Mop, maka ia
sesungguhnya tengah merayakan
ulang tahun pembunuhan massal
ribuan saudara-saudaranya di
Granada, Spanyol, beberapa abad
silam.
Read more http://
www.undergroundtauhid.com/
april-mop-hari-dusta-tentara-
salip-kepada-muslim-spanyol/