Para ulama memberikan perhatian terhadap
keistimewaan-keistimewaan Nabi saw. Mereka menyusun di dalamnya sekian banyak
karya tulis. Dan yang paling terkenal adalah ‘al-Khashaish al-Kubra’ karya
al-Hafidz as-Suyuthi. Dan as-Suyuthi telah meringkasnya lagi dalam satu risalah
yang ringkas sekali. Kami memungut mutiara-mutiara ini darinya seraya mentashih.
Secara global, berbagai keistimewaan ini teringkas dalam 8 bagian. Kami akan
menuturkannya setelah mukaddimah ini.
Ketahuilah
bahwa seluruh kemuliaan dan keistimewaan yang terjadi di alam ini semenjak
Allah ta’ala menciptakan dunia bagi Nabi kita Muhammad saw. statusnya adalah
akar. Dan jika ada sedikit kemuliaan dan keistimewaan yang terjadi bagi
makhluk-makhluk spesial, maka statusnya adalah mengikuti dan mewarisi beliau.
Kemudian ketahuilan apa saja yang mengarah pada mengagungkan Rasulullah saw.
tidak sepantasnya bagi seseorang untuk membahasnya dan berpanjang lebar dengan
dalil khusus di dalamnya, karena hal itu merupakan suul adab (etika tercela).
Maka ucapkanlah sekehendakmu pada diri Rasulullah saw. pujian apa saja, dan
tidak ada dosa sama sekali. Para ulama
tidaklah meneliti berbagai keistimewaan ini melainkan dalam rangka mengingatkan
ketinggian maqam/kedudukan beliau, seraya membatasi apa yang terjadi pada umat
beliau, juga dalam rangka menjaga agar selain beliau tidak mengaku-aku apa yang
tidak dimilikinya. Suatu kali ada orang mencela Abu Bakar ra. Umar lalu
bergegas hendak membunuhnya. Abu Bakar ra. berkata, “Hal itu tidaklah boleh
lagi terjadi sepeninggal Rasulullah saw. bagi seorang pun dari umat beliau.”
Ketahuilah
juga bahwa para ulama telah mengelompokkan keistimewaan-keistimewaan itu
menjadi 8 bagian. Maka kami akan menuturkan sekilas dari masing-masing bagian
itu. Kami berkata dan hanya kepada Allah-lah kami memohon taufiq.
Bagian Pertama
Keistimewaan Pribadi Nabi saw. di Dunia
Rasulullah saw.
diberikan keistimewaan bahwa beliau adalah nabi yang pertama kali diciptakan,
kenabiannya didahulukan. Dia telah menjdi nabi sedang Adam berada di antara air
dan tanah. Didahulukan pengambilan sumpah setia baginya. Dialah orang yang
pertama kali mengucapkan, “Iya” pada hari “Bukankah Aku ini Tuhan kalian?”.
Nabi Adam dan seluruh makhluk diciptakan karena beliau. Tertulisnya nama mulia
beliau di atas Arasy, seluruh langit, surga-surga dan apa yang ada di dalamnya,
serta apa saja yang ada di alam malakut. Malaikat mengingatnya setiap saat.
Namanya disebut pada saat adzan pada masa Nabi Adam dan di alam malakut
tertinggi. Nabi-nabi (Adam dan nabi-nabi setelahnya) dimintai perjanjian
kesetiaan agar beriman dan menolongnya. Ada
berita gembira beliau di dalam kitab-kitab suci terdahulu berikut sifat beliau,
para sahabat beliau, para khalifah beliau, dan umat beliau di dalamnya. Iblis
duhalangi dari langit pada saat kelihiran beliau. Dada beliau dibelah. Ada stempel kenabian di
punggung beliau di arah depan hatinya pada sisi yang biasa dimasuki setan,
sementara stempel kenabian nabi-nabi lainnya berada di tangan kanan mereka.
Beliau mempunyai seribu nama. Namanya dibelah dari asma Allah ta’ala. Beliau
diberi nama dengan asma Allah ta’ala sebanyak kurang lebih 70 nama. Beliau
diberi nama Ahmad, sedang tidak ada seorang pun sebelumnya yang diberi nama
itu. Para malaikat menaunginya saat bepergian.
Beliau manusia yang paling unggul akalnya. Beliau diberikan seluruh ketampanan,
sedang Yusuf tidak diberi melainkan separuhnya. Beliau didekap tiga kali saat
permulaan wahyu. Beliau bisa melihat Jibril dalam rupa aslinya. Terputusnya
perdukunan, terputusnya upaya mencari-cari berita yang dapat didengar (dari
malaikat), dan terputusnya pelemparan dengan semburan api karena kelahiran
beliau. Ayah bunda beliau dihidupkan kembali sehingga keduanya dapat beriman kepada
beliau. Beliau dijanji selalu mendapatkan penjagaar (perlindungan) dari
manusia. Beliau diberikan keistimewaan juga dengan isra’ berikut bisa menerobos
langit tujuh dan naik tinggi hingga 2 ujung busur panah,.b eliau bisa menginjak
tempat yang tidak pernah dipijaki rasul dan malaikat, nabi-nabi dihidupkan
kembali karena beliau, beliau menjadi imam shalat bagi mereka berikut bagi para
malaikat, beliau bisa melihat surga dan neraka, beliau melihat ayat-ayat
Tuhannya yang terbesar, beliau terjaga sehingga penglihatannya tidak berpaling
dari yang dilihatnya itu dan tidak pula melampauinya, beliau dapat melihat Tuhannya
Yang Maha Pencipta dua kali. Malaikat turut serta berperang bersama beliau.
Mereka berjalan ke mana beliau berjalan. Mereka berjalan di belakang punggung
beliau. Beliau diberikan kitab suci,
sedang beliau ummi, tidak bisa membaca dan menulis. Kitab sucinya adalah
mukjizat, terjaga dari perbagai tindak perubahan dan perusakan sepanjang masa, mencakup
apa yang dahulu dicakup oleh kitab-kitab berikut ada tambahan, menghimpun segala
sesuatu dan mencukupi tanpa selainnya, mudah dihafal, turun secara
berangsur-angsur, turun atas 7 huruf, dari 7 pintu, dengan segala bahasa,
pembacanya diberikan catatan 10 kebajikan pada setiap hurufnya, dan kitab sucinya
itu diberikan nilai lebih atas kitab-kitab suci yang pernah diturunkan dengan
30 kelebihan yang tidak terdapt pada selainnya. Di antara nilai-nilai lebih itu
adalah,
Kitab suci beliau adalah dakwah (seruan)
sekaligus hujjah (argumentasi) dan hal ini tidak dimiliki seorang nabi pun sama
sekali. Masing-masing mereka hanya diberikan dakwah (seruan) kemudian diberikan
hujjah yang berbeda dengan dakwah. Al-Qur’an yang agung dengan makna-maknanya
adalah dakwah dan lafadz-lafadznya adalah hujjah. Cukuplah kemuliaan dakwah itu
manakala hujjah turut bersamanya dan cukuplah kemuliaan hujjah jikala ia tidak
berpisah dengan dakwah. Beliau diberikan dari simpanan di bawah arasy dam tidak
seorang pun diberikan dari simpanan di bawah arasy itu.
Beliau diberi
keistimewaan berupa basmalah, al-Fatihah, ayat Kursi, ayat-ayat akhir surat al-Baqarah, tujuh surat yang panjang, dan surat-surat pendek.
Mukjizat beliau abadi hingga hari kiamat, yaitu al-Qur’an, sedang mukjizat
nabi-nabi yang lain terputus habis. Beliaulah nabi yang mukjizatnya terbanyak. Beliau
menghimpun seluruh mukjizat dan keutamaan yang diberikan pada nabi-nabi, dan
hal itu tidak akan terhimpun pada seorang pun. Masing-masing hanya diberikan
keistimewaan dengan satu macam. Beliau dikaruniai bulan yang bisa terbelah,
batu bisa menyampaikan salam, batang pohon kurma bisa merintih, air dapat
memancar dari antara jari-jari, pohon bisa bicara dan bersaksi akan kenabian
beliau, pohon bisa memenuhi panggilannya. Beliau pamungkas nabi-nabi. Dakwahnya
mencakup umat manusia seluruhnya. Beliau juga diutus untuk kalangan jin menurut
ijma’. Allah bersumpah dengan kehidupannya. Allah bersumpah dengan risalahnya.
Allah mengurus pembalasan atas musuh-musuhnya. Allah menyamakan nama-Nya dengan
namanya dalam Kitab-Nya. Allah mewajibkan alam semesta taat dan bertauladan
padanya secara mutlak tanpa syarat dan tanpa pengecualian. Allah mensifatinya
dalam Kitab-Nya anggota demi anggota. Allah tidak memanggilnya dengan namanya
di dalam al-Qur’an, melainkan dengan ‘wahai Nabi’ dan ‘wahai Rasul’. Umat
diharamkan menyeru beliau dengan namanya belaka. Allah menyerunya dengan seruan
yang lebih lembut daripada nabi-nabi sebelumnya. Allah tidak memperlihatkannya
di dalam umatnya sesuatu yang menyakitkan hatinya sehingga beliau meninggal,
berbeda dengan nabi-nabi yang lain.
Beliau adalah
habiburrahman (kekasih Dzat Yang Maha Pengasih). Allah memadukan padanya antara
mahabbah dan khullah, serta antara kalam (diajak bicara) dan rukyah (dapat
melihat). Allah mengajaknya bicara di Sidratul Muntaha, sedang Musa diajak-Nya
bicara di gunung. Allah menghimpun padanya dua kiblat dan dua hijrah. Allah
memadukannya antara hukum lahir dan batin bersama-sama. Beliau diberikan
bantuan berupa ketakutan (yang menimpa musuh) sepanjang perjalanan sebulan di
depannya dan sebulan di belakangnya. Beliau diberikan jawamiul kalim (kata-kata
yang singkat namun luas maknanya). Diberikan kunci-kunci perbendaharaan bumi di
atas kuda putih yang di atasnya ada beludru sutera. Allah berfirman padanya
dengan berbagai macam wahyu. Israfil turun padanya dan dia tidak pernah turun
pada nabi sebelumnya. Allah memadukan baginya antara kenabian dan kekuasaan.
Beliau diberikan ilmu segala sesuatu hingga ruh dan 5 perkara yang terdapat
pada ayat, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah ilmu tentang hari
kiamat.” (Q.S. Luqman: 34) Allah jelaskan padanya tentang urusan Dajjal yang
tidak dijelaskannya pada seorang pun. Allah menjamin padanya pengampunan sedang
dia berjalan hidup lagi sehat, maka Allah ta’ala berfirman, “Supaya Allah
memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang.”
(Q.S. al-Fath: 2) Dahulu Ibnu Abbas ra. berkata, “Allah ta’ala tidak
mengucapkan ‘aamiin’ kepada seorang makhluk-Nya kecuali kepada Muhammad saw.”
Namanya diangkat sehingga Allah jalla jalaluhu tidak disebut di dalam adzan,
khutbah, maupun tasyahud, kecuali namanya disebut bersama-Nya. Allah memaparkan
(memperlihatkan) umatnya berikut keluarganya kepada beliau sehingga beliau
dapat melihat mereka. Allah juga memaparkan kepadanya apa yang akan terjadi
hingga hari kiamat, bahkan, Allah memaparkan padanya umat-umat seluruhnya,
sebagaimana Dia mengajarkan nama-nama segala sesuatu kepada Adam. Beliaulah
penghulu anak keturunan Adam dan sebaik-baik makhluk bagi Allah ta’ala. Dia lebih
utama daripada rasul-rasul dan para malaikat muqarrabin seluruhnya. Dia orang
yang firasatnya paling tajam di alam semesta. Dia dikokohkan dengan empat
wazir, yaitu Jibril, Mikail, Abu Bakar, dan Umar. Dia diberikan 14 sahabat yang
tergolong cerdas, sedang setiap nabi diberi hanya 7. Qarin (makhluk yang selalu
menyertai)-nya masuk Islam. Isteri-isterinya adalah penolong baginya.
Isteri-isteri dan puteri-puterinya wanita-wanita alam semesta yang terafdol.
Pahala dan siksa isteri-isteri mereka dilipatgandakan. Sahabat-sahabatnya
adalah seutama-utama alam semesta kecuali kalangan nabi-nabi. Mereka mendekati
jumlah bilangan nabi-nabi. Mereka semua (para sahabat) adalah mujtahi yang
pasti benar, karena itu beliau bersabda, “Sahabat-sahabatku itu laksana bintang-bintang.
Dengan suapa saja kamu mengikuti mereka, niscaya kamu mendapatkan petunjuk.”
Makkah dihalalkan baginya sesaat dari waktu siang. Diharamkan sesuatu di antara
dua sisi kota
Madinah. Tanah Madinah aman dari siksa. Debu Madinah bisa menyembuhkan kusta
(lepra). Dan mayit di dalam kuburnya ditanya tentang beliau.
Ketika malaikat
pencabut nyawa masuk kepada beliau, dia terlebih dahulu meminta izin, sementara
dia tidak pernah meminta izin pada seorang nabi pun sebelumnya. Diharamkan
menikahi isteri-isteri beliau sepeninggal beliau juga budak wanita yang pernah
beliau kumpuli.
Tanah yang
beliau dimakamkan di dalamnya lebih utama daripada Ka’bah dan Arasy.
Diperkenankan bersumpah kepada Allah dengannya. Auratnya tidak pernah terlihat
sama sekali. Jika seseorang melihat aurat beliau, niscaya terhapuslah matanya.
Tidak seorang nabi memiliki hal kenabian yang spesial di kalangan umatnya
melainkan di kalangan umat Muhammad, yakni ulama mereka, ada orang (ulama) yang
menduduki tempat pada kaumnya laksana kedudukan nabi itu di kalangan umatnya
sekaligus mengikuti jejak nabi itu di zamannya. Atas dasar ini konon ada
riwayat menyatakan, “Ulama umatku laksana nabi-nabi Bani Israil” dan
“Sesungguhnya orang alim di kalangan kaumnya laksana nabi di kalangan umatnya.”
Allah memberinya nama ‘Abdullah’, dan Dia tidak mengucapkan nama itu melainkan
kepadanya, Dia hanya mengucapkan “abdan syakura” (seorang hamba yang banyak
syukurnya) atau ‘ni’mal abdu’
(sebaik-baik hamba). Di dalam al-Qur’an dan lainnya tidak terdapat perintah
bershalawat kepada selain beliau. Nama-namanya adalah tauqifiyah (berasal dari
ketetapan Allah ta’ala sejak dahulu) laksana asma-asma Allah ta’ala dengan
status hukum mengikuti. Wallahu a’lam.