“Kaum
wanita mengalahkan pria dengan 99 bagian dari kelezatan (Syahwat),
hanya saja Alloh menuangkan rasa malu atas mereka”( HR Baihaqi dari Abu
Huroiroh)
Ini
menunjukkan bahwa ketika rasa malu telah lepas dari wanita maka dengan
mudahnya ia menuruti perasaan dan tanpa kontrol lagi ia berbuat apa
saja untuk mendapatkan keinginannya dari pria. Inilah yang terjadi dan
dialami oleh Zulaikho’ ketika ia jatuh cinta kepada Nabi Yusuf as.
Gagal dengan keinginannya maka tanpa sungkan ia mengatakan bahwa ia
tidak bersalah dan bahkan melakukan makar untuk menjebloskan Nabi Yusuf
as ke dalam penjara[1]. Peristiwa hilangnya rasa malu dari wanita dan menjadikannya lupa diri untuk selanjutnya melakukan upaya demi memuaskan hasrat juga tergambar dengan jelas dalam kisah masyhur Rojul Miski, seorang
yang dari tubunya mengeluarkan aroma wangi. Kisahnya adalah pemuda yang
terkenal sangat tampan menjaga toko kain ayahnya. Seorang wanita tua
datang membeli kain. Setelah jual beli selesai wanita tua itu berkata,
“Maaf, aku tidak membawa uang cukup. Maukah kamu ikut denganku untuk
mengambil uang ke rumahku?” Pemuda itupun mengikuti wanita tua tersebut
ke rumahnya. Ternyata sebuah rumah megah yang indah seperti istana.
Sesudah pemuda itu masuk maka semua pintu rumah dikunci dan muncul -
lah seorang wanita muda yang cantik jelita. Wanita itu mendekat dan
mengajak berbuat mesum si pemuda dengan berkata, “Kemarilah, aku sudah
lama merindukan anda!” pemuda itupun tanpa sadar mendesis, “Alloh”.
Selanjutnya ia mencari akal untuk melepaskan diri. Ia lalu pamit ke
kamar mandi dan di sana ia berak dan lalu melumurkan semua kotoran ke
tubuhnya sehingga saat keluar dari kamar mandi, wanita muda yang
memaksanya untuk berbuat zina segera mengusirnya karena menganggapnya
sebagai orang gila. Mulai saat itu dari tubunya keluar bau wangi hingga
ia terkenal sebagai seorang lelaki berbau minyak misik (Rojul Miski) .
[1]
Hal ini terjadi ketika Zulaikho’ belum beriman. Saat suaminya telah
meninggal dan akhirnya ia menikah dengan Nabi Yusuf as maka Zulaikho’
menjadi seorang wanita beriman yang sangat rajin dan tekun beribadah
hingga ketika Nabi Yusuf as berhasrat pada siang hari maka ia menunda
sampai malam hari. Jika hasrat Nabi Yusuf as dating pada malam hari
maka ia menunda sampai siang hari. Ia mengatakan kepada suaminya,
:”Dulu memang saya belum mengenalNya. Kini setelah saya mengenalNya
maka tak ada waktu bagi selainNya” . Hubungan suami isteri baru
terlaksana ketika Nabi Yusuf as mengatakan bahwa Alloh memberi perintah
agar menggauli Zulaikho’ karena kelak akan terlahir dua orang Nabi dari
rahimnya.