Allah berfirman:
“…dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa“QS al Furqan:74.
Ibnu Abbas ra, al Hasan dan As Sudiyy menafsirkan: (Yaitu para imam yang diteladani dalam kebaikan).
Ayat ini memberikan isyarat kepada hal-hal yang perlu kita mengkajinya dalam kesempatan ini:
1) Ada pemberitaan dengan bahasa Imam, sebuah kata tunggal, yang berarti memberikan isyarat semua dari kita anggota jamaah agar bisa menjadi teladan, siap untuk ditarbiyah agar bisa menjadi positif (aktif) dan membangun. Hal ini karena tarbiyah seorang muslim pasif tentunya berbeda dengan tarbiyah seorang muslim aktif dan terbina yang ditarbiyah dengan celupan yang istimewa, yaitu celupan Allah (Shibghatullah). Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Manusia itu seperti seratus kumpulan unta, hampir tidak kamu temukan satu unta yang bisa dijadikan kendaraan”Muttafaq alaih.
2) Demikianlah karena gerakan kita ini yang memang dipersiapkan oleh jamaah demi mempersatukan potensi dan kekuatan dalam rangka menjunjung tinggi kalimah Allah yang paling mulia secara bersama-sama, maka semestinya memperhatikan hal berikut:
a) Seluruh anggota jamaah semestinya selalu saling membantu untuk bisa hidup berjamaah, beramal secara berjamaah dan memahami prinsip syarat kebersamaan adalah kecocokan. Seseorang itu sedikit jika sendiri dan berubah menjadi banyak dengan kawan-kawannya. Seorang itu lemah jika sendiri, dan menjadi kuat jika berjamaah. Dalam hadits disebutkan: “Tangan Allah bersama jamaah”HR Turmudzi. “Sesungguhnya srigala hanya memakan kambing yang jauh dari teman-temannya”HR Nasai. Allah berfirman: “Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing." Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.“QS al Isra’:84.
b)Jamaah harus diorganisir secara rapi dengan celupan (shibghah) tarbiyah dan dakwah yang berbeda, terukur sasarannya, jelas langkah-langkahnya, sempurna dari segala sisi dan beraneka ragam uslub-uslubnya sesuai tuntutan kondisi dengan sarana-sarana yang fleksibel dan bermacam-macam sesuai kelegowoan hati, juga usaha maksimal dan total dalam beraktivitas disertai semangat, kejujuran dan keikhlasan selaku standar diterimanya amal manusia. Dengan hal demikian maka yang kecil menjadi besar, sedikit akan menjadi banyak dan yang belakangan bisa menjadi yang terdepan, Allah berfirman: “...Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui“QS An Nisa:70, tentunya dengan dukungan dua hal pokok dari firman Allah: “...Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka...“QS Yunus:72.Hud:29. dan firman Allah: “...Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.”QS Hud:88.
3) Semua hal di atas adalah demi menyingkirkan kondisi seperti buih yang melanda kaum muslimin ketika mereka dihantam fitnah-fitnah seperti diisyaratkan Rasulullah Saw: “Akan ada fitnah sehingga dalam fitnah itu orang yang bijak menjadi bingung”, “Aka nada fitnah di mana akal fikiran para tokoh terbang di dalamnya sehingga kamu hampir tidak menemukan seorangpun yang masih berakal“HR Abu Nuaim, juga demi mencetak generasi positif (aktif) dan terbina yang memahami islam dengan pemahaman yang benar, mengimani islam dengan keimanan yang benar serta mengamalkan islam pada diri dan keluarganya sekaligus mau berjihad demi memuliakan kalimat-kalimat islam, menjadikan syariatnya sebagai hukum serta mempersatukan umat islam.
والله يتولى الجميع برعايته
وَاجْعَلْـنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
قَالَ الله تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ : [...وَاجْعَلْـنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا]الفرقان:74.
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَالْحَسَنُ وَالسُّدِيّ: أَئِمَّةٌ يُقْتَدَى بِـنَا فِى الْخَيْرِ (مختصر ابن كثير 2/641)
تُشِيْرُ هَذِهِ اْلآيَةُ إِلَى مَا نَحْنُ بِصَدَدِهِ:
1. وَقَعَ اْلإِخْبَارُ بِـ (إِمَامًا) وَهُوَ مُفْرَدٌ مُشِيْرًا إِلَى أَنْ يَكُوْنَ كُلٌّ مِنَّا كَعِضْوِ الْجَمَاعَةِ يُقْتَدَى بِهِ وَيَسْتَعِدَّ أَنْ يُرَبَّى لِْلإِيْجَابِيَّةِ وَالْبِـنَاءِ ِلأَنَّ تَرْبِيَةَ الْمُسْلِمِ التَّقْلِيْدِي غَيْرُ تَرْبِيَةِ الْمُسْلِمِ اْلإِيْجَابِي الْوَاعِى يَتَرَبَّي بِصِبْغَةٍ يَتَمَيَّزُ بِهَا عَنْ غَيْرِهِ وَهِيَ صِبْغَةُ اللهِ وَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (النَّاسُ كَإِبِلِ مِائَةٍ لاَ تَكَادُ تَجِدُ فِيْهَا رَاحِلَةً) متفق عليه .
2. وَهَكَذَا لَمَّا كَانَتْ حَرَكَـتُنَا ِلإِعْلاَءِ كَلِمَةِ اللهِ الَّتِى هِيَ الْعُلْيَا جَمَاعِيَّةً هَـيَّأَتْهَا الْجَمَاعَةُ لِتَجْمِيْعِ الطَّاقَاتِ وَالْقُوَى مِنْ شَأْنِهَا مَا يَلِى:
أ. أَنْ يُعِيْنَ كُلُّ عِضْوٍ لَهَا عَلَى أَنْ يَحْيَا حَيَاةً جَمَاعِيَّةً وَيَعْمَلَ عَمَلاً جَمَاعِيًّا وَيَفْهَمَ قَاعِدَةَ (شَرْطُ الْمُرَافَقَةِ الْمُوَافَقَةُ) وَالْمَرْءُ قَلِيْلٌ بِنَفْسِهِ كَثِيْرٌ بِإِخْوَانِهِ ضَعِيْفٌ بِمُفْرَدِهِ قَوِيٌّ بِجَمَاعَتِهِ وَفِى الْحَدِيْثِ (يَدُ اللهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ) رواه الترمذى . (...فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ مِنَ الْغَنَمِ الْقَاصِيَةَ) رواه النسائي . وَقَالَ تَعَالَى: [قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى سَبِيْلاً] الإسراء:84.
ب. أَنْ تُنَسَّقَ تَنْسِيْقًا مُرَتَّبًا بِصِبْغَةِ التَّرْبِيَةِ وَالدَّعْوَةِ الْمُتَمَيِّـزَةِ مُحَدَّدَةَ اْلأَهْدَافِ وَاضِحَةَ الْخَطَوَاتِ مُتَكَامِلَةَ الْجَوَانِبِ مُتَنَوِّعَةَ اْلأَسَالِيْبِ حَسْبَ مَا يَقْتَضِيْهِ الْحَالُ بِوَسَائِلَ مَرِنَةٍ مُخْتَلِفَةٍ حَسْبَ مَا يَصْلُحُ بِهِ اْلبَالُ مَعَ السَّعْيِ وَاْلإِجْتِهَادِ وَالْمُجَاهَدَةِ فِى الْعَمَلِ مَقْرُوْنًا بِالرَّغْبَةِ وَالصِّدْقِ وَاْلإِخْلاَصِ الَّتِى هِيَ مَدَارُ الْقَبُوْلِ لِعَمَلِ اْلإِنْسَانِ وَبِذلِكَ يَعْظُمُ مَعَهُ الصَّغِيْرُ وَيَكْثُرُ بِهِ الْقَلِيْلُ وَيَسْبِقُ بِهِ الْمُتَأَخِّرُ قَالَ تَعَالَى:[ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِهِ عَلِيْمًا] النساء:70. مُدَعَّمًا بِأَمْرَيْنِ أَسَاسِيَّـيْنِ مِنْ قَوْلِهِ تَعَالَى: [إِنْ أَجْرِيَ إِلاَّ عَلَى اللهِ]يونس:72/هود:29 [إِنْ أُرِيْدُ إِلاَّ اْلإِصْلاَحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيْقِى إِلاَّ بِاللهِ , عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيْبُ]هود:88.
3. كُلُّ ذَلِكَ ِلأَجْلِ إِزَاحَةِ الْغُثَائِيَّةِ لَدَى الْمُسْلِمِيْنَ حِيْنَ دَاهَمَتْهُمُ الْفِتَنُ الَّتِى أَشَارَ إِلَيْهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيْثُ قَالَ: (سَتَكُوْنُ فِتَنٌ حَتَّى يَكُوْنَ الْحَلِيْمُ فِيْهَا حَيْرَانَ) (تَكُوْنُ فِتْـنَةٌ تَعْرُجُ فِيْهَا عُقُوْلُ الرِّجَالِ حَتَّى مَا تَكَادُ تَرَى رَجُلاً عَاقِلاً) رواه أبو نعيم . وَلِتَكْوِيْنِ جِيْلٍ مُسْلِمٍ إِيْجَابِيٍّ وَاعٍ يَفْهَمُ اْلإِسْلاَمَ فَهْمًا صَحِيْحًا وَيُؤْمِنُ بِهِ إِيْمَانًا صَادِقًا وَيَعْمَلُ بِهِ فِى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ وَيُجَاهِدُ ِلإِعْلاَءِ كَلِمَاتِهِ وَتَحْكِيْمِ شَرِيْعَتِهِ وَتَوْحِيْدِ أُمَّتِهِ .
=والله يتولى الجميع برعايته=
“…dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa“QS al Furqan:74.
Ibnu Abbas ra, al Hasan dan As Sudiyy menafsirkan: (Yaitu para imam yang diteladani dalam kebaikan).
Ayat ini memberikan isyarat kepada hal-hal yang perlu kita mengkajinya dalam kesempatan ini:
1) Ada pemberitaan dengan bahasa Imam, sebuah kata tunggal, yang berarti memberikan isyarat semua dari kita anggota jamaah agar bisa menjadi teladan, siap untuk ditarbiyah agar bisa menjadi positif (aktif) dan membangun. Hal ini karena tarbiyah seorang muslim pasif tentunya berbeda dengan tarbiyah seorang muslim aktif dan terbina yang ditarbiyah dengan celupan yang istimewa, yaitu celupan Allah (Shibghatullah). Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Manusia itu seperti seratus kumpulan unta, hampir tidak kamu temukan satu unta yang bisa dijadikan kendaraan”Muttafaq alaih.
2) Demikianlah karena gerakan kita ini yang memang dipersiapkan oleh jamaah demi mempersatukan potensi dan kekuatan dalam rangka menjunjung tinggi kalimah Allah yang paling mulia secara bersama-sama, maka semestinya memperhatikan hal berikut:
a) Seluruh anggota jamaah semestinya selalu saling membantu untuk bisa hidup berjamaah, beramal secara berjamaah dan memahami prinsip syarat kebersamaan adalah kecocokan. Seseorang itu sedikit jika sendiri dan berubah menjadi banyak dengan kawan-kawannya. Seorang itu lemah jika sendiri, dan menjadi kuat jika berjamaah. Dalam hadits disebutkan: “Tangan Allah bersama jamaah”HR Turmudzi. “Sesungguhnya srigala hanya memakan kambing yang jauh dari teman-temannya”HR Nasai. Allah berfirman: “Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing." Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.“QS al Isra’:84.
b)Jamaah harus diorganisir secara rapi dengan celupan (shibghah) tarbiyah dan dakwah yang berbeda, terukur sasarannya, jelas langkah-langkahnya, sempurna dari segala sisi dan beraneka ragam uslub-uslubnya sesuai tuntutan kondisi dengan sarana-sarana yang fleksibel dan bermacam-macam sesuai kelegowoan hati, juga usaha maksimal dan total dalam beraktivitas disertai semangat, kejujuran dan keikhlasan selaku standar diterimanya amal manusia. Dengan hal demikian maka yang kecil menjadi besar, sedikit akan menjadi banyak dan yang belakangan bisa menjadi yang terdepan, Allah berfirman: “...Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui“QS An Nisa:70, tentunya dengan dukungan dua hal pokok dari firman Allah: “...Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka...“QS Yunus:72.Hud:29. dan firman Allah: “...Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.”QS Hud:88.
3) Semua hal di atas adalah demi menyingkirkan kondisi seperti buih yang melanda kaum muslimin ketika mereka dihantam fitnah-fitnah seperti diisyaratkan Rasulullah Saw: “Akan ada fitnah sehingga dalam fitnah itu orang yang bijak menjadi bingung”, “Aka nada fitnah di mana akal fikiran para tokoh terbang di dalamnya sehingga kamu hampir tidak menemukan seorangpun yang masih berakal“HR Abu Nuaim, juga demi mencetak generasi positif (aktif) dan terbina yang memahami islam dengan pemahaman yang benar, mengimani islam dengan keimanan yang benar serta mengamalkan islam pada diri dan keluarganya sekaligus mau berjihad demi memuliakan kalimat-kalimat islam, menjadikan syariatnya sebagai hukum serta mempersatukan umat islam.
والله يتولى الجميع برعايته
وَاجْعَلْـنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
قَالَ الله تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ : [...وَاجْعَلْـنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا]الفرقان:74.
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَالْحَسَنُ وَالسُّدِيّ: أَئِمَّةٌ يُقْتَدَى بِـنَا فِى الْخَيْرِ (مختصر ابن كثير 2/641)
تُشِيْرُ هَذِهِ اْلآيَةُ إِلَى مَا نَحْنُ بِصَدَدِهِ:
1. وَقَعَ اْلإِخْبَارُ بِـ (إِمَامًا) وَهُوَ مُفْرَدٌ مُشِيْرًا إِلَى أَنْ يَكُوْنَ كُلٌّ مِنَّا كَعِضْوِ الْجَمَاعَةِ يُقْتَدَى بِهِ وَيَسْتَعِدَّ أَنْ يُرَبَّى لِْلإِيْجَابِيَّةِ وَالْبِـنَاءِ ِلأَنَّ تَرْبِيَةَ الْمُسْلِمِ التَّقْلِيْدِي غَيْرُ تَرْبِيَةِ الْمُسْلِمِ اْلإِيْجَابِي الْوَاعِى يَتَرَبَّي بِصِبْغَةٍ يَتَمَيَّزُ بِهَا عَنْ غَيْرِهِ وَهِيَ صِبْغَةُ اللهِ وَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (النَّاسُ كَإِبِلِ مِائَةٍ لاَ تَكَادُ تَجِدُ فِيْهَا رَاحِلَةً) متفق عليه .
2. وَهَكَذَا لَمَّا كَانَتْ حَرَكَـتُنَا ِلإِعْلاَءِ كَلِمَةِ اللهِ الَّتِى هِيَ الْعُلْيَا جَمَاعِيَّةً هَـيَّأَتْهَا الْجَمَاعَةُ لِتَجْمِيْعِ الطَّاقَاتِ وَالْقُوَى مِنْ شَأْنِهَا مَا يَلِى:
أ. أَنْ يُعِيْنَ كُلُّ عِضْوٍ لَهَا عَلَى أَنْ يَحْيَا حَيَاةً جَمَاعِيَّةً وَيَعْمَلَ عَمَلاً جَمَاعِيًّا وَيَفْهَمَ قَاعِدَةَ (شَرْطُ الْمُرَافَقَةِ الْمُوَافَقَةُ) وَالْمَرْءُ قَلِيْلٌ بِنَفْسِهِ كَثِيْرٌ بِإِخْوَانِهِ ضَعِيْفٌ بِمُفْرَدِهِ قَوِيٌّ بِجَمَاعَتِهِ وَفِى الْحَدِيْثِ (يَدُ اللهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ) رواه الترمذى . (...فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ مِنَ الْغَنَمِ الْقَاصِيَةَ) رواه النسائي . وَقَالَ تَعَالَى: [قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى سَبِيْلاً] الإسراء:84.
ب. أَنْ تُنَسَّقَ تَنْسِيْقًا مُرَتَّبًا بِصِبْغَةِ التَّرْبِيَةِ وَالدَّعْوَةِ الْمُتَمَيِّـزَةِ مُحَدَّدَةَ اْلأَهْدَافِ وَاضِحَةَ الْخَطَوَاتِ مُتَكَامِلَةَ الْجَوَانِبِ مُتَنَوِّعَةَ اْلأَسَالِيْبِ حَسْبَ مَا يَقْتَضِيْهِ الْحَالُ بِوَسَائِلَ مَرِنَةٍ مُخْتَلِفَةٍ حَسْبَ مَا يَصْلُحُ بِهِ اْلبَالُ مَعَ السَّعْيِ وَاْلإِجْتِهَادِ وَالْمُجَاهَدَةِ فِى الْعَمَلِ مَقْرُوْنًا بِالرَّغْبَةِ وَالصِّدْقِ وَاْلإِخْلاَصِ الَّتِى هِيَ مَدَارُ الْقَبُوْلِ لِعَمَلِ اْلإِنْسَانِ وَبِذلِكَ يَعْظُمُ مَعَهُ الصَّغِيْرُ وَيَكْثُرُ بِهِ الْقَلِيْلُ وَيَسْبِقُ بِهِ الْمُتَأَخِّرُ قَالَ تَعَالَى:[ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِهِ عَلِيْمًا] النساء:70. مُدَعَّمًا بِأَمْرَيْنِ أَسَاسِيَّـيْنِ مِنْ قَوْلِهِ تَعَالَى: [إِنْ أَجْرِيَ إِلاَّ عَلَى اللهِ]يونس:72/هود:29 [إِنْ أُرِيْدُ إِلاَّ اْلإِصْلاَحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيْقِى إِلاَّ بِاللهِ , عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيْبُ]هود:88.
3. كُلُّ ذَلِكَ ِلأَجْلِ إِزَاحَةِ الْغُثَائِيَّةِ لَدَى الْمُسْلِمِيْنَ حِيْنَ دَاهَمَتْهُمُ الْفِتَنُ الَّتِى أَشَارَ إِلَيْهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيْثُ قَالَ: (سَتَكُوْنُ فِتَنٌ حَتَّى يَكُوْنَ الْحَلِيْمُ فِيْهَا حَيْرَانَ) (تَكُوْنُ فِتْـنَةٌ تَعْرُجُ فِيْهَا عُقُوْلُ الرِّجَالِ حَتَّى مَا تَكَادُ تَرَى رَجُلاً عَاقِلاً) رواه أبو نعيم . وَلِتَكْوِيْنِ جِيْلٍ مُسْلِمٍ إِيْجَابِيٍّ وَاعٍ يَفْهَمُ اْلإِسْلاَمَ فَهْمًا صَحِيْحًا وَيُؤْمِنُ بِهِ إِيْمَانًا صَادِقًا وَيَعْمَلُ بِهِ فِى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ وَيُجَاهِدُ ِلإِعْلاَءِ كَلِمَاتِهِ وَتَحْكِيْمِ شَرِيْعَتِهِ وَتَوْحِيْدِ أُمَّتِهِ .
=والله يتولى الجميع برعايته=
