Dalam sebuah haditsnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah memberikan peringatan akan kemunculan fitnah agama, ujian-ujian beragama yang pasti melanda umat islam di masa depan. Beliau bersabda:
“Wahai Rasullah, apakah Fitnah al Ahlaas itu? Beliau menjawab: “pelarian dan peperangan. Kemudian Fitnah As Sarraa’ yang asapnya berasal dari bawah kedua kaki seorang lelaki dari ahli baitku yang menyangka ia bagian dariku padahal kekasihku hanyalah orang-orang yang bertaqwa. Kemudian orang-orang berislah kepada seorang lelaki laksana pantat di atas tulang rusuk. Kemudian Fitnah Ad Duhaima’, yang tidak membiarkan siapapun kecuali pasti menamparnya, bila dikatakan telah berhenti maka justru semakin parah sehingga di dalamnya seseorang di pagi hari mukmin dan di sore hari sudah menjadi kafir sehingga manusia menjadi (terkumpul) dalam dua tenda; tenda keimanan yang sama sekali tidak ada nifaq di dalamnya dan tenda nifaq yang sama sekali tidak ada Iman di dalamnya. Bila sudah demikian maka tunggulah Dajjal pada hari itu atau esoknya” HR Abu Dawud/4242.]
Hadits ini secara jelas menyebutkan bahwa Fitnah yang menimpa umat Islam memiliki empat tahapan; dan salah satunya adalah fitnah Duhaima’. Oleh sahabat Imran bin Hushen fitnah duhaima’ diartikan fitnah dimana orang sudah menghalalkan darah atau gampang membunuh meski tanpa hak. Tidak peduli lagi cara mengambil harta benda apakah dari yang halal atau yang haram dan yang terparah sekaligus juga menghalalkan kemaluan. Artinya perzinaan dianggap sebagai hal yang lumrah.
Fitnah Duhaima’, firnah kerusakan moral (fasaadul Akhlaaq) inilah yang sedang melanda umat islam saat ini. Inilah salah satu efek dari globalisasi informasi. Keburukan yang dilakukan oleh seseorang dengan mudah ditransformasikan ke penjuru dunia dan dengan mudah pula diakses oleh penduduk seluruh negeri. Akibatnya keburukan dan kebejatan moral semakin biasa. Kasus terbaru adalah munculnya video mesum para selebritis. Di satu sisi fenomena ini semakin menjadikan masyarakat faham siapa sebenarnya para artis dan para selebriti yang selama ini mereka idolakan. Mereka tidak lebih adalah Ikon kerusakan moral anak bangsa. Narkoba dan seks bebas adalah dunia mereka.Sementara di sisi lain kasus seperti ini adalah laksana bangkai tikus bagi kucing-kucing media massa. Seluruh media massa; cetak dan elektronik berlomba-lomba membuat berita tentangnya. Dampaknya adalah pembicaraan tentang film porno dengan para aktor dan artis indonesia mengalami pergeseran. Film porno yang dulu hanya diproduksi oleh kepanjangan tangan-tangan Yahudi kini telah tidak saru lagi dibicarakan sebagai produk anak negeri bangsa indonesia sebagai bangsa yang berketuhanan.
Mungkin jika hanya mendengar berita, para pembaca yang masih hidup nurani keimanannya, hanya akan menganggap bahwa kelakuan para selebritis -yang dalam hal ini Ariel dan Luna sebagai lakon meski sebenarnya banyak lagi nama yang juga tidak kalah payahnya dibanding mereka berdua – ini sungguh menjijikkan. Maka akan semakin menjijikkan lagi ketika di tetangga kita ada seorang gadis panggilan atau lelaki gigolo. Pasti image kita terhadapnya begitu negatif. Kita bayangkan tetangga kita itu adalah para artis yang selama ini seluk beluk kehidupan dan sepak terjanganya dipaksakan oleh media untuk kita tonton dan bahkan sebagai panggung hiburan. Dengan begitu insya Allah kita, keluarga kita dan khususnya anak-anak kita tidak akan pernah mengidolakan selebritis siapapun. Dan dengan begitu akan selamat dari dampak mengidolakan yang berarti meniru dan mengikuti gaya gidup dan akhirnya seperti disabadakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: “Seseorang bersama orang yang dicintainya”
Jangan jadikan kehidupan selebritis sebagai cermin rumah tangga kita karena kehidupan para selebritis adalah perceraian dan perselingkuhan atau secara singkat gaya hidup yang memperturutkan hawa nafsu (hedonis).
Ikon Kerusakan Moral dan Fitnah
Author:
Unknown
Genre:
»
tinta santri
Rating
Posted by Unknown
Posted on