Keberadaannya sangat vital sekaligus dekat dengan masyarakat dan bisa menyatu.
Kedekatan dan penyatuannya dengan masyarakat melebihi lurah dan perangkat desa .
Kalao lurah ia bisa jadi lurah karena mencalonkan diri dan dipilih masyarakat, kalao kyai ia tidak mencalonkan diri tapi masyarakatlah yang memilihnya.
Tak jarang ia (sang kyai) harus melayani kebutuhan masyarakat dengan ketulusan hati,; mulai dari mengirim doa sampai pada pengobatan jiwa /hati (wejangan) .
Dan Seringkali kebajikan yang dibuat dianggap seperti angin lalu , jika ada keburukan yang tanpa sengaja ia lakukan ia akan menjadi buah bibir yang tidak akan habis dimakan 2 tahun.
Kehidupannya jauh dari kemewahan dan sangat sederhana seebab jika ada orang yang menggunakan jasanya ia tidak mendapatkan imbalan.
Kata ikhlas sangat identik dengannya, ia hanya terdiam dan tak dapat berucap, sebab kata ikhlas yang berlaku di masyarakat pedesaan memiliki arti tidak berbayar.
Padahal setiap individu senantiasa memiliki kebutuhan hidup dan memerlukan peningkatan kualitas hidup lebih baik.
Bukankah jika ada orang yang menggunakan jasa pertukangan, pencukur rambut dan jasa perawatan tanah sawah serta jasa jasa yang lain ia akan mendapatkan haknya berupa imbalan?
Apakah karena identhik dengan ikhlas lantas ia (sang kyai) tak mendapatkan haknya? Dan jika mendapatkan sesuatu dari apa yang dikerjakan lantas itu dinamakan tidak ikhlas?
Ke aktifannya di masjid, surau, atau musholla sangat tinggi, bahkan ia juga dengan ketulusan hatinya rela mendidik anak anak masyarakat desa ilmu alquran dan tata cara ibadah, meski tanpa dibayar.
Meskipun sebenarnya kewajiban mendidik anak anak itu adalah orang tua mereka, subhanalloh sungguh mulia hati dan perilakunxa.
Pengertian masyarakat sangat diperlukan agar semuanya bisa berjalan selaras dan harmoni..
Pengorbanannya sudah sangat luar biasa mamun mata kita sering kali terhalang untuk melihatnya.
Mulai buka mata dan hati untuk tidak menganggap biasa atas apa yang telah ia lakukan.
Wallohu alam
