Hikmah Mengapa Hewan Tidak Berakal
Author:
Unknown
Genre:
Rating
Dalam pengajian sering diungkapkan contoh
perilaku hewan yang buruk, yang tidak boleh
dicontoh. Misalnya, jangan seperti lalat yang suka
hinggap di tempat yang kotor. Jadilah seperti
lebah yang suka tempat-tempat yang bersih. Atau
jangan pula jadi seperti babi yang suka makan
yang kotor-kotor. Namun, salah satu jamaah
kurang setuju dengan pendapat seperti ini. Sebab
dalam dunia hewan itu tidak ada perilaku buruk
dan baik. Semua hewan itu berperilaku sesuai
dengan nalurinya. Dalam dunia hewan ganti-ganti
pasangan adalah hal biasa, dan ini tidak bisa
dikatakan perilaku buruk. Secara ekologis, setiap
hewan itu mempunyai fungsi masing-masing.
Sebagai contoh, babi yang suka makan kotor-
kotor itu mempunyai fungsi antara lain
mempercepat penguraian sampah sehingga
sampah tidak cepat menumpuk. Lalat yang suka
hinggap di tempat kotor juga mempunyai fungsi
yang sama pula. Jika salah satu mata rantai
musnah, maka keseimbangan alam akan
terganggu. Misalnya, mengganasnya hama
wereng, dikarenakan predatornya jumlahnya
berkurang banyak akibat salah kelola dari
manusia. Ringkasnya, setiap hewan berperan
dalam kelestarian hidup di bumi ini secara
berkelanjutan.
Perhatikanlah hikmah yang luar biasa ketika Allah
memberi hewan ternak raga yang lebih besar dari
badan manusia namun memberikan sedikit akal
saja kepada hewan-hewan itu, supaya manusia
dapat menundukkan dan mengarahkannya ke
manapun ia suka. Seandainya hewan-hewan itu
diberi akal dengan jasad yang besar seperti itu,
tentu ia tidak mau tunduk kepada manusia.
Hewan-hewan ternak itu diberi sedikit pemahaman
yang cukup untuk membantu pemenuhan
kebutuhannya dan kebutuhan manusia, tapi tidak
diberi akal seperti manusia. Dengan penundukan
itu, manusia memusatkan diri kepada maslahat-
maslahat kehidupan dan akhiratnya. Kalau
manusia melakukan pekerjaan seperti yang
dilakukan hewan, tentu tidak dapat menyelesaikan
banyak pekerjaan lain. Karena, tidak cukup satu
orang untuk membawa muatan seekor unta.
Untuk melakukan pekerjaan seperti ini diperlukan
beberapa orang, dan kadang mereka tetap saja
tidak mampu. Tentu saja itu menghabiskan waktu
dan menghalangi mereka menyelesaikan banyak
urusan. Maka, mereka dibantu dengan hewan-
hewan ini, di samping hewan-hewan itu juga
punya faedah dan manfaat yang tidak terhitung
kecuali oleh Allah.Memang benar bahwa hewan
berbuat itu berdasarkan instink yang telah
dianugerahkan oleh Allah. Mereka tidak dikaruniai
akal sebagaimana manusia. Mereka makan hanya
bertujuan agar mereka bisa bertahan hidup.
Mereka bereproduksi hanya bertujuan untuk
kelangsungan generasi. Perilaku hewan yang
hanya berdasarkan instink itu, tidak sesuai dengan
manusia yang diberi akal. Makanya, manusia
yang berbuat seperti hewan mempunyai nilai
moral yang rendah. Meskipun perilaku hewan itu
tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam
kacamata manusia, namun manusia dapat
mempelajari sifat dan perilaku hewan. Perilaku
hewan yang positif dalam kacamata tata nilai
manusia dapat dijadikan pelajaran. Demikian pula,
perilaku hewan yang negatif dalam kacamata tata
nilai manusia dapat ditinggalkan. Kalau hewan
saja bisa berperilaku positif, mengapa manusia
tidak bisa?
Quote:
Sebagai makhluk yang diciptakan sempurna,
maka pandai-pandailah kita bersyukur!! Sebagai
manusia yang diberikan anugerah berupa akal,
pandai-pandailah kita belajar. Belajar bisa
dimana saja, dan bisa kapan saja!!
sumber http://m.kaskus.co.id/thread/5314320e40cb179c258b45c3
Posted by Unknown
Posted on