Puasa Gaya Hidup Sehat & Sentuhan Kesehatan Hati
KhutbahPertama
أَللهُ
أَكْبَرُ . أَللهُ أَكْبَرُ . َأللهُ أَكْبَرُ .
أَللهُ أَكْبَرُ . أَللهُ أَكْبَرُ . َأللهُ
أَكْبَرُ .
أَللهُ أَكْبَرُ . أَللهُ أَكْبَرُ . َأللهُ
أَكْبَرُ ولله الحمد .
إِنَّ
الْحَمْدَ للهِ . نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللهُ
فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ . فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْن . قَالَ اللهُ تعَالَى : [[أَفَرَأَيْتَ
مَنِ اتَّخَذَ إِلَـهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى
سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيْهِ مِنْ
بَعْدِ اللهِ أَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ]]
Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat Idul Fithri,
hafizhakumullah
Pagi hari ini kita bergembira merayakan hari raya Idul
Fithri tahun 1435 H. Hati kita merasa lega karena telah berhasil menjalankan shiyam
dan qiyam ramadhan. Hari ini kita sangat patut berbahagia dan berharap
semoga Allah memberikan ampunan dan pahala berlimpah. Inilah hari di mana di
atas langi sana di kalangan para malaikat disebut dengan Yaumul Ja’izah,
yaitu haripemberian anugerah berupa bonus pahala, bagi manusia beriman yang
telah berhasil berpuasa sebulan penuh, sekaligus menjalankan qiyam ramadhan dan
ibadah-ibadah yang lain. Rasulullah Saw bersabda:
إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيْدِ الْفِطْرِ وَقَفَتِ
الْمَلاَئِكَةُ عَلَى أَبْوَابِ الطُّرُقِ فَنَادَوْا: "اغْدُوْا يَامَعْشَرَ
الْمُسْلِمِيْنَ إِلَى رَبٍّ كَرِيْمٍ , يَمُنُّ بِالْخَيْرِ ثُمَّ يُثِيْبُ
عَلَيْهِ اْلجَزِيْلَ, لَقَدْ أُمِرْتُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَقُمْتُمْ,
وَأُمِرْتُمْ بِصِيَامِ النَّهَارِ فَصُمْتُمْ وَأَطَعْتُمْ رَبَّكُمْ
فَاقْبِضُوْا جَوَائِزَكُمْ.
فَإِذَا صَلَّوْا نَادَي مُنَادٍ: أَلَا إِنَّ رَبَّكُمْ
قَدْ غَفَرَ لَكُمْ فَارْجِعُوْا رَاشِدِيْنَ إِلَى رِحَالِكُمْ...
“Saat
pagi hari raya idul fithri, malaikat berdiri di pinggir-pinggir jalanan seraya
mengumandangkan: “Berangkatlah kalian wahai kaum muslimin, menuju Tuhan Maha
Pemurah, yang senantiasa memberikan anugerah berupa pertolongan menjalankan
kebaikan sekaligus memberikan pahala besar atas kebaikan tersebut.
Sungguh benar-benar kalian diperintahkan
melakukan shalat malam dan kalian menjalankannya. Kalian diperintah berpuasa
pada siang hari, lalu kalian pun berpuasa dan menurut kepada Tuhan kalian, maka
terimalah bonus pahala kalian!” selanjutnya ketika kaum muslimin selesai
menjalankan shalat Id maka ada malaikat yang mengumandangkan: “Ingatlah, sesungguhnya
Tuhan telah memberikan ampunan kepada kalian, maka kembali lah ke rumah-rumah
kalian dengan hati yang senang…” (HR Thabarani dalam al Kabiir)
Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat Idul
Fithri, hafizhakumullah
Puasa ramadhan khususnya serta segala anjuran
amalan-amalan lain di dalamnya, dan
umumnya berpuasa sunnah, tidak terbatas sekedar berpuasa untuk meraih pahala
dan anugerah. Lebih jauh lagi, puasa adalah adalah sekolah yang mengajarkan
banyak sekali hal-hal yang bermanfaat bagi manusia beriman yang mau
menjalankannya secara serius, baik dan profesional. Di antara hal yang
bermanfaat tersebut adalah kesehatan fisik dan hati.
Terkait kesehatan fisik, maka Rasulullah Saw
bersabda:
صُوْمُوْا تَصِحُّوْا
“Berpuasalah kalian, maka
kalian akan selalu sehat” (HR Ibnu Sunni dan Abu Nuaim)
Juga oleh firman Allah dalam sebuah hadits Qudsi:
إِنَّ اللهَ أَوْحَي إِلَى نَبِيٍّ مِنْ بَنِي
إِسْرَائِيْلَ: أَنْ أَخْبِرْ قَوْمَكَ أَنَّهُ لَيْسَ عَبْدٌ يَصُوْمُ يَوْمًا
ابْتِغَاءَ وَجْهِي إِلَّا أَصْحَحْتُ لَهُ جِسْمَهُ وَأَعْظَمْتُ لَهُ أَجْرَهُ
[Sesungguhnya
Allah telah mewahyukan kepada salah seorang Nabi dari kalangan Bani Israel: “Beritakanlah
kepada kaum mu bahwa sesungguhnya tiada seorang hamba yang berpuasa sehari
karena Aku, kecuali Aku pasti menyehatkan badannya dan memperbesar pahala
baginya”] (HR Baihaqi dari Ali ra)
Dua hadits ini memberikan bimbingan kepada kita bahwa jika berharap tubuh
senatiasa sehat, maka bukan sekedar menjaga pola makan, tetapi kita juga harus
menjadikan puasa sebagai sebuah gaya hidup. Karena itulah dalam syariat islam,
berpuasa bukan hanya sekedar pada bulan ramadhan. Pada bulan Syawwal kita
dianjurkan berpuasa enam hari, pada bulan dzul hijjah kita diajarkan berpuasa
Arafah, pada bulan muharram kita disunnahkan berpuasa Asyuro. Begitu pula
berpuasa Rajab dan bulan Sya’ban.
Dan pada setiap minggu kita disunnahkan berpuasa pada hari senin dan kamis.
Dan jika bisa maka kita bisa melakukan puasa Nabi Daud as; sehari berpuasa
sehari berbuka. Dan jika tidak memungkinkan maka berpuasa minimal 3 hari dalam
setiap bulan pada tanggal 13,14 dan 15 yang disebut Ayyaamul biidh,
hari-hari bulan bersinar terang. Atau berpuasa pada tanggal 01, 11 dan 21
setiap bulan.
Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat Idul
Fithri, hafizhakumullah
Terkait kesehatan hati, maka perlu kita
mengerti bahwa yang dimaksudkan adalah hati yang hidup dan sehat;mudah menerima
nasehat, mudah tersentuh rasa takut akan siksa Allah dan bersemangat karena
harapan mendapat anugerah surga dari Allah. Hati yang sehat adalah hati yang
penuh semangatdan merasakan nikmat saat menjalankan aktivitas ibadah.
Puasa adalah energy sangat besar dan kuat
untuk meraih semua ini. Hal ini terbukti;
Pertama;
Dalam berpuasa kita diajarkan agar
menjalankannya secara ikhlas dan semata mencari pahala dari Allah.
مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
“…Barang
siapa berpuasa ramadhan karena iman dan mencari pahala hanya kepada Allah maka
diampunkan baginya dosa-dosa yang telah lalu”(HR Bukhari Muslim)
Di dunia ini tidak ada yang paling membuat
hati manusia beriman bahagia melebihi keikhlasannya dalam beribadah dan berbuat
baik kepada sesama. Ia tidak akan terpengaruh oleh pujian atau caci maki. Semua
itu tidak akan dipedulikan. Ia tetap berbahagia karena bisa berbakti kepada
Allah.
Kedua;
Puasa adalah pintu lebar kebaikan. Tidak bisa
dibantah bahwa orang yang berpuasa, hatinya tergerak melakukan
kebaikan-kebaikan. Ia begitu mudah diajak
menjalankan amal-amal shaleh.
Ketiga;
Dalam berpuasa kita diajarkan memberikan
makanan atau minuman untuk takjil dan berbuka kepada orang lain yang berpuasa.
Bila ini bisa dilaksanakan maka kita akan memiliki hati yang lunak, hati yang
mudah berbelas kasih kepada sesama makhluq Allah. Tidak terlintas di dalamnya
perasaan ingin menzhalimi atau membuat susah orang lain. Bahkan
keinginan dan hobinya adalah meringankan beban orang yang kesulitan,
menyenangkan orang yang kesusahan dan memberikan uluran tangan kepada siapa
saja yang membutuhkan.
Orang seperti inilah yang mendapatkan kasih
sayang Allah dan penduduk langit seluruhnya. Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ
فَطَّرَ صَائِمًا فِى رَمَضَانَ مِنْ كَسْبٍ حَلَالٍ صَلَّتْ عَلَيْهِ
الْمَلَائِكَةُ لَيَالِيَ رَمَضَانَ كُلَّهَا وَصَافَحَهُ حِبْرِيْلُ لَيْلَةَ
الْقَدَرِ وَمَنْ صَافَحَهُ حِبْرِيْلُ تَكْثُرُ دُمُوْعُهُ وَيَرِقُّ قَلْبُهُ...
“Barang
siapa memberikan berbuka kepada orang yang berpuasa dari hasil pekerjaan halal,
maka malaikat berdo’a rahmat untuknya pada seluruh malam ramadhan, dan Jibril
menjabat tangannya pada malam lailatul qadar. Barang siapa yang Jibril telah
menjabat tangannya, ia pasti banyak mencucurkan air mata dan lunaklah hatinya…”(HR Abu Ya’la)
Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat Idul
Fithri, hafizhakumullah
Bukti keempat;bahwa puasa sangat terkait dengan
kehidupan dan kesehatan hati adalah hal yang barangkali ada di antara kita yang
lupa, karena terlena rasa senang telah selesai berpuasa dan esok hari menyambut
hari raya, atau karena larut dalam kelelahan menyiapkan segala hal untuk
semarak lebaran. Hal yang dimaksud
adalah menghidupkan malam hari raya dengan shalat jamaah isya’ dan jamaah subuh
serta pada malam harinya menyempatkan diri shalat malam, berdzikir dan
bertakbir mengagungkan Allah selama kurang lebih satu jam.Rasulullah Saw
bersabda:
مَنْ
قَامَ لَيْلَتَيِ الْعِيْدَيْنِ مُحْتَسِبًا لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوْتُ
الْقُلُوْبُ
“Barang
siapa melakukan shalat malam pada dua malam hari raya semata mencari pahala
dari Allah maka hatinya tidak akan pernah mati pada hari di mana hati
manusia banyak yang mati”(HR Ibnu Majah)
Atau dalam riwayat lain:
مَنْ
أَحْيَا لَيْلَة الْفِطْرِ وَلَيْلَةَ الْلأَضْحَي لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ
تَمُوْتُ الْقُلُوْبُ
“Barang
siapa menghidupkan malam idul fithri dan malam idul adha maka hatinya tidak
akan pernah mati pada hari di mana hati manusia banyak yang mati”(HR Thabarani)
Kedua hadits ini menjadi landasan para ulama
disunnahkannya menggemakan takbir di pelosok desa dan kota. Di rumah ibadah,
rumah tempat tinggal, pasar dan jalan-jalan raya serta di mana saja pada malam
hari raya.
Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat Idul
Fithri, hafizhakumullah
Maksud tidak mati hati, sebagaimana dicatat oleh para
ulama, adalah:
1)
Hatinya tidak akan terlena oleh rasa cinta akan dunia
sehingga melupakan akhirat.Karena sungguh sangat merugilah manusia yang hidup
hanya mengejar dunia; mengumpulkan harta, memburu kedudukan
dan jabatan dengan menggunakan segala cara. Sementara akhirat lebih baik dan
lebih kekal daripada dunia. Dunia dan segala kenikmatan dan keindahan yang ada
di dalamnya hanyalah tetesan satu rahmat Allah.Sementara 99 rahmat Allah kelak
akan dikucurkan dan diguyurkan kepada penduduk surga.
2)
Orang yang menghidupkan malam hari raya kelak hatinya
tidak akan merasa takut saat ajal datang menjemput, hatinya tidak pula merasa
bingung dan khawatir ketika ia dibangkitkan dari kubur untuk menjalani proses
perhitungan amal.
Perlu kita mengerti bahwa semua manusia pasti
mengalami sedih saat berada dalam tiga situasi; saat dilahirkan sehingga
menangis, saat menjelang kematian, dan saat hari kebangkitan. Tidak ada yang
mendapatkan jaminan aman dan selamat kecuali Nabi Isa as dan Nabi Yahya as.
وَالسَّلَامُ
عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوْتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
“Keselamatan
atas diriku saat dilahirkan, saat akan menjemput ajal dan saat dibangkitkan
sehingga hidup (kembali)”QS Maryam:33.
Akhirnya semoga puasa ramadhan dengan semua ritual yang
ada di dalamnya mengajarkan dan membiasakan pada diri kita untuk bisa
senantiasa menjaga kesehatan fisik dan hati sebagai modal utama menjadi manusia
yang bertaqwa kepada Allah azza wajalla
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ صِيَامَنَا وَقِيَامَنَا
وَصَالِحَ أَعْمَالِنَا . أَللَّهُمَّ سَلِّمْنَا لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ
لَنَا وَتَسَلَّمْهُ مِنَّا مُتَقَبَّلاً أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ
اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
.
KhutbahKedua
الله أكبر ، الله أكبر ، الله أكبر . الله أكبر
، الله أكبر ، الله أكبر . الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة
واصيلا. الحمد لله الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا ان هدانا الله. اشهد ان لا
اله الا الله واشهد ان محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وسلم. اما بعد : معاشر
المسلمين، اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون. قال الله تبارك
وتعالى: قد افلح من تزكى وذكر اسم ربه فصلى. وقال عز من قائل: ان الله وملائكته
يصلون على النبي ياأيها الذين أمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم صل وسلم وبارك
على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه ومن تبعهم باحسان الى يوم الدين وارحمنا معهم
برحمتك ياأرحم الراحمين:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِميْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ
"Ya
Allah, berikanlah ampunan kepada muslimin dan muslimat, mu'minin dan mu'minat;
yang masih hidup maupun yang sudah meninggal
أَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَـنَا مِنْ خَشْيَتِك مَا
تَحُوْلُ بَيْنَـنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُـنَا
بِهِ جَنَّـتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْـنَا مَصَائِبَ
الدُّنْيَا وَمَتِّعْـنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا أَبَدًا مَا
أَحْيَيْتَـنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ
ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَـتَنَا فِى
دِيْنِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا
وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
Ya Allah, berikanlah bagian dari
rasa takut kepadaMu, batas yang menghalangi antara kami dan maksiat-maksiat
kepadaMu. Dan berikanlah dari ketaatan kepadaMu, sesuatu yang membawa kami sampai
di surgamu. Dan berikanlah dari keyakinan, sesuatu yang bisa membuat kami
merasa ringan dalam menghadapi musibah-musibah dunia.
Biarkanlah kami merasa nyaman
menikmati pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama-lamanya, selama Engkau
memberikan kehidupan kepada kami. Jadikanlah semuanya langgeng hingga detik
kematian kami.
Jadikanlah
tindakan menuntut balas kami hanya kepada orang-orang yang telah berbuat
kezhaliman kepada kami. Berikanlah pertolongan agar kami bisa mengalahkan
orang-orang yang memusuhi.Jangan biarkan bencana menimpa agama kami. Jangan
jadikan dunia sebagai prioritas keinginan dan puncak pencapaian ilmu kami. Dan
jangan karena dosa-dosa kami lantas Engkau menguasakan kami kepada para
pemimpin yang tidak memiliki belas kasihan kepada kami.
أَللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا
وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلاَمِ وَنَجِّـنَا مِنَ
الظُّلمَاتِ إِلَى النُّـوْرِ وَجَنِّبْـنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ . أَللَّهُمَّ بَارِكْ لَـنَا فِى أَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا
وَقُلُوْبِنَا وَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا
وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ وَاجْعَلْـنَا
شَاكِرِيْنَ لِنِعْمَتِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ قَابِلِيْهَا وَأَتِمَّهَا
عَلَيْنَا .أَللَّهُمَّ زِدْنَا وَلاَ تَنْقُصْنَا وَأَكْرِمْنَا وَلاَ تُهِنَّا وَأَعْطِنَا وَلاَ تَحْرِمْنَا وَآثِرْنَا وَلاَ تُوْثِرْ عَلَيْنَا وَأَرْضِنَا وَارْضَ عَنَّا
Ya Allah, damaikanlah semua pihak
yang berseteru di antara kami. Pertautkanlah
hati sesama kami. Tunjukkan kami jalan yang benar. Selamatkan kami dari
kegelapan menuju cahaya. Jauhkanlah kami dari segala jenis keburukan; yang
menampak jelas maupun yang terselubung. Ya Allah, berikanlah berkah dalam
pendengaran, penglihatan, hati, isteri-isteri dan anak keturunan kami.
Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. Jadikanlah kami orang-orang yang menerima, bersyukur dan memuji atas
nikmatMu. Sempurnakanlah semua nikmat itu untuk kami
Ya Allah, berikanlah tambahan
kepada kami, jangan pernah mengurangi. Muliakanlah kami, jangan menghinakan
kami. Teruslah Engkau memberi dan jangan pernah menghentikan pemberian itu dari
kami. Jadikan kami sebagai orang yang terpilih, jangan jadikan kami sebagai
orang yang tersisih. Jadikanlah hati kami ridho atas segala keputusanMu dan
ridhoilah kami semua.
أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ صِحَّةً فِى
إِيْمَانٍ وَإِيْمَانًا فِى حُسْنِ خُلُقٍ وَنَجَاحًا يَتْبَعُهُ فَلاَحٌ
وَرَحْمَةً مِنْكَ وَعَافِيَةً وَمَغْفِرَةً مِنْكَ وَرِضْوَانًا
Ya Allah, sungguh kami senantiasa memohon
kepadaMu sehat dalam Iman dan keimanan yang mengaplikasikan akhlak mulia. Kami
memohon kepadaMu kesuksesan yang berbuah keberuntungan, kasih sayang,
permaafan, ampunan dan keridhoan dariMu.
ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا
عذاب النار.عباد الله ! ان الله يأمركم بالعدل والاحسان وايتاء ذى القربى وينهى عن
الفحشاء والمنكر، ولذكر الله أكبر .