Empat Arah Mata Angin Setan
Ketika diusir dari surga, selain meminta penangguhan hidup hingga tiupan pertama (Nafkhoh Uula), setan juga bersumpah di hadapan Allah yang intinya mengeluarkan ancaman penyesatan terhadap anak keturunan (Dlurriyah) Adam. Iblis berkata:
(QS Al A’raf : 16-17)
Shirothol Mustaqim, jalan kebenaran dan keselamatan atau jalan yang mengantarkan ke surga adalah jalan yang menjadi tujuan dari naluri asli manusia untuk melewatinya. Setan mengerti dan memahami betul hal ini, karena itulah agenda utama setan ialah menghalangi manusia dan membelokkannya agar tidak melewati jalan ini. Rosulullah saw bersabda yang artinya: “Sesungguhnya setan menghalangi setiap jalan (kebaikan) yang akan dilalui oleh anak Adam. Setan menghalangi anak Adam di jalan Islam, ia berkata: Kenapa kamu masuk Islam dan meninggalkan agama nenek moyangmu? Anak Adam tidak memperdulikan dan tetap masuk Islam. Setan menghalangi anak Adam dijalan hijroh dan mengatakan kenapa kamu berhijroh dan meninggalkan tanag airmu? Anak Adam membantah dan tetap berhijroh. Setan menghalangi anak Adam di jalan jihad dengan jiwa maupun harta, ia mengatakan kepada anak Adam mengapa kamu berperang, bukankah jika kamu terbunuh maka istrimu akan dinikahi orang lain dan harta bendamu dibagi-bagi? Anak Adam tak memperdulikan dan ia tetap berjihad. Rosulullah saw melanjutkan: Maka barang siapa berbuat demikian (tak memperdulikan ajakan setan) maka wajib bagi Allah memasukkan anak Adam ke dalam surga” HR Ahmad
Sebagai cara mengetahui apakah kita masih berada dalam jalur Shirothol Mustaqim dan selamat dari halangan yang dilakukan setan maka marilah kita bercermin dan melihat apakah wajah kita masih terlihat putih karena cahaya berpegang teguh kepada Allah (I’tishom Billah) atau tidak. Jika wajah kita masih tampak putih berarti kita masih berada dalam jalur Shirothol Mustaqim, sebaliknya jika wajah kita penuh dengan noda-noda hitam maka bisa dipastikan kita menjalani kehidupan dalam jalur yang salah. Allah berfirman:
QS Ali Imron: 101
Selain itu setan juga bersumpah akan datang kepada manusia dari arah depan, belakang, kiri dan kanan. Disini setan tidak menyebutkan akan datang dari arah atas, sebab arah atas menjadi jalan turunnya rohmat Allah kepada hambaNya hingga bisa dikatakan bahwa arah atas adalah jalur komunikasi antara Allah dan hambaNya, karena itu tak ada kekuatan bagi setan untuk memutus jalur tersebut. Sementara itu setan juga tidak menyebut arah bawah, karena baginya datang dari arah ini adalah satu kehinaan dan kerendahan yang berarti sangat bertentangan dengan kesombongannya, Wallahu A’lam, hanya Allah yang paling mengetahui rahasia dari semua ini. Ibnu Abbas yang mendapat sebutan Tarjumaanul Qur’an mengatakan bahwa maksud datang dari arah (a) Depan, ialah bahwa setan datang dari arah dunia, artinya setan menghias dunia agar terlihat begitu indah dan memikat hingga manusia tergoda dan memeluk dunia dengan erat. Hasil dari usaha ini dapat dilihat dari apa yang dilakukan oleh kebanyakan manusia yang menghabiskan mayoritas waktunya hanya untuk kepentingan dunia. (b) Belakang,
EMPAT ARAH MATA ANGIN
Author:
Unknown
Genre:
»
Other..
Rating
Posted by Unknown
Posted on