Meminta pertolongan lewat lantaran Rasulullah.. Kisah berikut ini bisa anda lihat di kitab Mishbahudzulam fil mustaghitsiena bi khoiril anam alayhi asholatu wassalam fil yaqodzoh wal manam karya Imam Abu Abdillah Muhammad bin Musa Almarokisyi hal 61, dan di kitab Thobaqot Asyafi'iyyah Alkubro Karya Alimam ibnu Assubki juz 2 hal 251 dan dikitab Siyar A'laminnubala' karya Adzahabi juz 16 hal 400..

berikut kisahnya : Berkata Al imam Ibnul Muqri' rahimahullah : Suatu ketika aku, Athobroni dan Abu Syeikh berada di tanah haramnya Rasulullah (Madinah), kami dalam suatu keadaan dan kami mulai merasakan kelaparan. Maka tatkala masuk waktu isya', Aku mendatangi qubur Rasulullah, aku berkata : Ya Rasulallah, lapar... Setelah itu aku kemudian menyingkir. Kemudian Abul Qasim -yakni Athobroni- berkata kepadaku : Duduklah, pilihan kita, kalau tidak ada rizqi ya mati. Maka Abu Bakar Almuqri' menceritakan lagi : kemudian aku dan Abu Syeikh tertidur, sedangkan Athobroni duduk sambil memandang sesuatu. Maka datanglah di pintu seorang Alawi -yakni orang yang keturunan Sayyidina Ali Kwh- mengetuk, dan kami pun membukakan pintu untuknya, ternyata dia bersama dua pelayan, yang masing-masing membawa wadah makanan yang isinya bermacam-macam, maka kemudian kami duduk dan makan, dan kami menyangka, sisa dari makanan tadi akan diambil lagi oleh si pelayan, tapi ternyata sisanya ditinggalkan untuk kami. Maka setelah selesai makan, Alawi tadi berkata : Wahai kaum, apakah kalian mengadu kepada Rasulullah? Karena sesungguhnya aku memimpikan Rasulullah, beliau memerintahkanku agar aku membawakan sesuatu untuk kalian. Selesai.

keterangan di kitab Misbahudzulam : Disebutkan banyak perilaku dari para Aimmatuddin -imam-imam agama- yakni tholabu hajat (mencari kebutuhan) di sisi qubur Nabi, dan tidak ada satupun yang mengatakan hal itu adalah syirik atau hal itu adalah perilaku nashrani, wal iyadz billah. Selesai.