al-Imam al-Habib Abdurrahman al-Masyhur Ba'alawi dalam kitabnya Bughyah al-Mustarsyidin mengatakan :
مسئلة ى) كل محل قدر مسلم ساكن به على الامتناع من الحربيين فى زمن من الازمان يصير دار اسلام تجرى عليه احكام فى ذلك الزمان وما بعده وان انقطع امتناع المسلمين باستيلاء الكفار عليهم ومنعهم من دخوله واخراجهم منه وحينئذ فتسميته دار حرب صورة لا حكما فعلم أن أرض بتاوي بل وغالب أرض جاوة دار اسلام لاستيلاء المسلمين عليها سابقا قبل الكفار
" Setiap tempat dimana penduduk muslim mampu untuk menempatinya kuasa
(mempertahankannya) dari ancaman orang-orang kafir harby pada suatu masa
tertentu, maka ia menjadi negara Islam yang syare'at Islam berlaku pada
masa itu dan pada masa sesudahnya, walaupun pertahanan kaum muslimin
sempat terputus oleh penguasaan orang-orang kafir terhadap mereka dan
menghalangi memasuki negara itu dan mengusir umat Islam dari sana. Dalam
kondisi semacam itu maka penamaannya dengan Daerah kafir harbi hanya
merupakan bentuk formalnya saja dan tidak secara hukumnya. Dengan
demikian diketahui bahwa tanah Betawi bahkan sebagian besar tanah Jawa
adalah negara Islam karena umat Islam pernah menguasainya jauh sebelum
orang-orang kafir. "
(Bughyah al-Mustarsyidin : 254)
(Bughyah al-Mustarsyidin : 254)