Alloh swt mewajibkan hamba-hambaNya (yang mampu) untuk
melaksanakan haji ke Baitulloh yang mulia agar mereka menyaksikan (memperoleh)
manfa’at-manfaat yang kembali kepada diri mereka.Diantara manfa’at-manfaat
itu adalah:
1.
Supaya kaum muslimin dari seluruh penjuru dunia saling mengenal
dan mengambil faedah satu sama lain
2.
Agar ibadah haji tersebut
mengumpulkan mereka dalam tempat yang satu dan atas dasar agama yang
satu,mereka mengharapkan rohmat Alloh dan takut akan adzab-Nya.Dengan demikian
tercipta ikatan yang sempurna dan persatuan yang abadi antara umat islam.
3.
Sesungguhnya dalam haji
terdapat kesempurnaan ‘ubudiyah (penghambaan) sekaligus puncaknya,karena
ibadah haji memuat amaliyah-amaliyah yang tidak menyenangkan nafsu dan akal
sehingga pelaksanaannya adalah karena menjalankan perintah semata.hal ini yentu
merupakan puncak dari kehambaan dan merendahkan diri.
4.
Ibadah haji adalah sarana
yang akan membersihkan jiwa mereka sekaligus memecah kuatnya nafsu mereka,yaitu
dengan menghindarkan mereka dari memakai pakaian yang dijahit saat ihrom serta
meninggalkan berbagai kesenangan dan perhiasan hingga manusia sadar akan
fananya dunia.Karena ketika orang yang melaksanakan haji melepas pakaiannya dan
memakai pakaian yang tidak dijahit maka ia pun mengingat mati dan keadaannya
yang terlepas dari pakaian-pakaian dunia.
5.
Bahwa dengan berkumpulnya
mereka di padang mahsyar untuk mengakui dosa dan memohon ampunan dari Robb
mereka membuat mereka mengingat saat mereka berdiri dihadapan Dzat yang Maha
bijaksana,yaitu di hari dimana keturunan dan harta tidak berdaya untuk memberi
manfaat,melainkan orang yang datang kepada Tuhannya dengan hati yang selamat.
6.
Bahwa dengan berkumpulnya
mereka di bumi yang disucikan untuk melaksanakan ritual-ritual haji seperti berdzikir,membaca sholawat dan
membaca tasbih,semua itu akan menghapus dosa-dosa dan menjamin mereka untuk
meraih apa yang mereka harapkan.Selain sebagai balasan atas jerih
payah,kesukaran dan kesulitan yang mereka lalui untuk menggapai ridlo Alloh
swt.[1]
7.
Diantara manfaat-manfaat
haji ada juga yang bersifat duniawi sebagaimana diisyaratkan Alloh dalam
firmanNya: [ليس عليكم جناح ان تبتغوا فضلا من ربكم ].Hal ini merupakan sebuah
rukhshoh (dispensasi) yang diberikan oleh Alloh,bukan yang lain.Jika ini
ditinggalkan justru lebih baik.Apapun,niat harus benar-benar diperhatikan untuk
urusan seperti ini.Bila niatnya sudah benar,maka ungkapan hikmah mengatakan:
اذا صح اصل النية لم تعترضه العوارض
Apabila
niat benar,maka rintangan apapun tidak
akan mampu menghalangi..
Dari sahabat Anas bin Malik ra,Rosululloh
saw bersabda :
يأتى على الناس زمان تحج اغنياء امتى للنزهة واوسا طهم للتجارة وقراءهم
للرياء والسمعة وفقرأهم للمسئلة – اخرجه ابو الفرج
Suatu zaman akan mendatangi manusia yang
dimana pada zaman itu orang-orang kaya dari umatku melaksanakan haji untuk
rekreasi,orang-orang menengah mereka melaksanakannya untuk berdagang,orang-orang fasih dari mereka
melaksanakannya untuk riya’ dan sum’ah dan orang-orang miskin mereka
melaksanakannya untuk meminta-minta.. (HR.Abul Faroj)
Maka bersungguh-sungguhlah orang yang
melakukan haji untuk membersihkan niat mereka dari tujuan-tujuan tersebut.
Apabila haji tidak mengandung manfaat-manfaat selain yang
sudah disebutkan tadi maka itu sudah cukup untuk mendorong manusia agar
malaksanankannya dan mempergunakan kesempatan untuk melaksanakannya.Alloh
berfirman dalam sebuah hadis qudsi:
ان عبدا اصححت له جسمه ووسعت عليه فى المعيشة تمضى عليه خمسة اعوام لم الى
- اخرجه ابو حاتم وابن حبان
Sungguh,seorang hamba yang telah Aku beri kesehatan dan
Aku luaskan rizkinya,kemudia berlalu lima tahun sedang ia tidak maskudnya setelah
gugurnya kewajiban-kewajiban yang lain.
Adapun
dalil yang menjelaskan bahwa haji mampu menghancurkan sesuatu yang terjadi
sebelumnya (kekafiran)serta manjadikan orang yang melaksanaknnya seperti bayi
yang baru dilahirkan oleh ibunya.Bahwa haji akan membuat seseorang terampuni
dosanya,baik ayng telah lalu dan akan datang,bahwa haji adalah amalan yang
paling uatama setelah iman,jihad dan bahwa orang-orang yang melaksanakan haji
dan ‘umroh adalah tamu-tamu Alloh azza wajalla serta bahwa doanya orang yang
haji tidak akan ditolak sampai doa tersebut terwujud,dalam riwayat lain: sampai
ia kembali (ke tanah airnya),dan redaksi kembali lebih umum daripada redaksi
terwujud (doanya),dan bahwa orang yang haji akan memberi syafa’at kepada orang
yang ia doakan.Dalam hal ini Rosululloh saw bersabda:
اللهم اغفر للحاج ولمن استغفر له الحاج -
اخرجه البيهقى وصححه الحاكم
Ya Alloh,ampunilah orang yang melaksanakan haji dan orang
yang dimintakan ampun oleh orang yang melaksanakan haji [HR.Baihaqi dan dishohihkan oleh
Hakim]
[1] Alloh
berfirman dalam sebuah hadis qudsi: “Aku bersama persangkaan hambaKu
kepada-KU.Dan Aku bersamanya saat ia berdzikir mengingatKu.Apabila ia
mengingatKu sendirian maka Akupun akan mengingatnya dengan sendirian
pula.Apabila ia mengingatKu dalam sebuah perkumpulan,Aku akan mengingatnya
dalam sebuah perkumpulan yang lebih baik