Oeh M Zuhri 

Al imam asy syekh At tahaanawi nurulloh menulis dalam kitabnya yang berjudul "At Takasysyuf" halaman 126 :
Perlu diketahui bahwa untuk menyembuhkan penyakit dzohir memerlukan dokter yang sehat jasmaninya, bukan dokter yang sedang sakit,kemudian dokter tersebut juga Mampu mengobati orang lain. Karena jika dokter tersebut juga dalam keadaan sakit maka kaidah kedokteran berkata "melihat orang sakit : sakit",jadi walaupun dia seorang dokter namun pada akhirnya apa yang telah ia diagnosa menjadi tidak valid dan akurat karena ia sendiri juga dalam keadaan sakit,pun demikian jika ia dalam keadaan sehat akan tetapi ia tidak memiliki kemampuan yang memadai dalam ilmu kedokteran, maka dokter semacam ini tidak layak dan tidak boleh mengobati orang yang sedang sakit karena keterbatasan ilmu kedokterannya, begitupun sama halnya ketika mengobati penyakit batin; memerlukan sosok yang mampu menunjukkan jalan kebenaran dan ia pun harus seorang yang bertaqwa dan sholih, bukan malah sosok yang rusak agamanya dan orang fasik,selain itu juga ia adalah sosok yang mampu mendidik orang lain.
Karena jika ia sosok yang rusak akidahnya dan rusak amalnya maka tidak ada jaminan orang seperti itu ikhlas dalam setiap amal perbuatannya dan ikhlas mendidik murid muridnya,bahkan sebaliknya ia berusaha keras untuk merubah murid muridnya menjadi lebih baik seperti dirinya. Begitupun sosok yang rusak tidak dapat menasihati muridnya untuk beramal (mengerjakan sesuatu yang dianjurkan agama) karena ia sendiri tidak pernah beramal, pada akhirnya ia akan berfikir apa yang akan dikatakan orang jika ia menasehati namun ia sendiri tidak pernah mengamalkan apa yang ia nasehatkan kepada orang lain?bahkan yang lebih mengkhawatirkan jika ia mengagungkan dirinya dengan berusaha untuk menutupi kerusakan amalnya dengan cara apa saja supaya amal yang ia kerjakan bisa dikatakan benar,tentu hal seperti ini sangat berbahaya sekali karena merupakan kesesatan yang luar biasa.
Selanjutnya tidak akan pernah ada cahaya dan bekas yang baik serta madad ghoibiy (bantuan ghoib) jika ia berlaku seperti itu, dan begitupun demikian jika ia bertaqwa dan sholeh namun tidak memiliki ilmu yang memadai tentang tata cara mendidik batin seseorang maka ia pun tidak mampu memenuhi kebutuhan murid muridnya.
Diantara cara untuk mengeetahui bahwasannya seseorang telah benar benar menjadi seorang dokter, ia telah menyelesaikan pendidikan kedokteran dan telah menyelesaikan magang serta praktek kedokteran sebelum ia bertugas secara resmi menjadi dokter, serta sudah pernah berhasil dalam mengobati pasiennya,begitu juga dengan dokter batin yang notabenenya merupakan seorang yang berilmu (syekh) dan yang dapat menunjukkan jalan yang benar (mursyid) pun dapat kita ketahui dengan berbagai tanda, diantaranya ia adalah seorang yang pernah berguru kepada salah seorang guru yang telah sempurna selama beberapa waktu dan telah mendapatkan ilmu dari gurunya itu,dimana ia juga memiliki sifat tsiqoh (terpercaya) dan terpandang dikalangan para ahli ilmu (ulama) dan juga menjadi patokan dalam berakhlak, serta dapat membuat hati menjadi semakin bertambah cinta kepada Alloh dan semakin berkurang dalam mencintai dunia sebab berguru kepadanya,juga selalu memperhatikan keadaan para muridnya hari demi hari sehingga keadaan murid tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya, maka inilah sosok yang pantas untuk dijadikan seorang syekh (guru) ,ia adalah permata yang tak ternilai harganya, menziarahi dan melayani segala keperluannya (khidmah) seperti permata merah.
Jadi beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang syekh (guru murobbi) yang sempurna adalah :
Orang yang bertaqwa dan juga sholeh yang mengikuti dan mengamalkan sunnah, orang alim yang sangat paham dengan agamanya pada beberapa masalah yang wajib diketahui, juga seorang yang telah berguru kepada salah seorang guru besar yang sempurna dan mengambil ilmu darinya, dan ia juga menjadi sandaran para ulama lainnya, dan bergaul (berguru) kepadanya dapat memberikan dampak positif pada diri para muridnya serta juga dapat memperbaiki keadaan para muridnya secara batin.