Khutbah Pertama
أَللهُ أَكْبَرُ . أَللهُ أَكْبَرُ . َأللهُ أَكْبَرُ .
أَللهُ أَكْبَرُ . أَللهُ أَكْبَرُ . َأللهُ أَكْبَرُ .
أَللهُ أَكْبَرُ . أَللهُ أَكْبَرُ . َأللهُ أَكْبَرُ ولله الحمد .
إن الحمد لله . نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا . من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له . أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله أما بعد . فيا أيها المسلمون اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون . قال الله تعالى : [وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى. فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ اْلَمأْوَى]
ma’asyirol muslimin hafizhakumulloh
Marilah kita menghaturkan rasa syukur sebanyak-banyaknya kepada Allah azza wajalla karena telah menganugerahkan nikmat-nikmat tidak terbilang, yang di antaranya adalah nikmat kehidupan dan kesehatan sehingga kita bisa menjalankan ibadah puasa sebulan lamanya, dan pada pagi hari ini kita masih hidup dan merasakan indahnya berlebaran bersama keluarga, tetangga, sanak famili dan seluruh saudara seiman, umat Islam seluruh dunia. Semoga Allah memberikan kita umur yang berkah, penuh dengan amal-amal sholeh, karena sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya.
Allahu Akbar3x, ma’asyirol muslimin hafizhakumulloh
Puasa Ramadhan khususnya dan puasa-puasa sunnah pada umummnya tidak lain adalah berfungsi seperti disabdakan Rasulullah Saw:
الصِّيَامُ جُنَّةٌ
“Puasa adalah perisai”(HR Bukhari Muslim)
Dalam riwayat lain maksudnya bahwa; “Puasa adalah tameng dari neraka” (HR Nasai Turmudzi). Ini karena puasa melatih manusia untuk meninggalkan kesenangan-kesenangan sebagai sesuatu yang mengelilingi neraka sebagaimana dalam hadits:
حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ
“Surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak menyenangkan dan neraka dikelilingi oleh hal-hal yang menyenangkan” (HR )
Allahu Akbar3x, ma’asyirol muslimin hafizhakumulloh
Sebulan lalu kita dilatih oleh Allah agar bisa menahan diri dari;
Pertama: al muharromaat, hal-hal yang diharamkan oleh Allah yang salah satunya adalah berbohong. Kendati di luar ramadhan juga dilarang tetapi secara khusus diperingatkan oleh Baginda Rasulullah Saw agar orang yang berpuasa jangan sekalipun berbohong:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barang siapa yang tidak meninggalkan ucapan bohong dan perilaku palsu maka Allah sama sekali tidak membutuhkan pada perilaku tidak makan dan tidak minumnya”(HR Bukhari as As habussunan)
Ini menunjukkan betapa penting arti kejujuran dalam segala hal terutama dalam ucapan. Puasa sekali lagi mengajarkan dan melatih supaya seorang mukmin menjadi pribadi yang jujur. Jika tidak jujur maka perlu memperhatikan pesan Rasulullah Saw kepada Muadz bin Jabal ra sambil memberikan isyarat ke lidah:
كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا!
“Tahanlah ini!”
Muadz ra bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kami disiksa karena ucapan kami!?” Rasulullah Saw bersabda:
وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِى النَّارِ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
“Bukankah manusia terjerumus ke neraka dengan posisi terbalik karena lidah mereka?” (HR Nasai Turmudzi).
Ini adalah peringatan kerasa agar seseorang tidak menyimpang dalam ucapannya karena ucapan adalah petunjuk perbuatan dan bukan perbuatan sebagai petunjuk ucapan. Artinya jika seseorang baik dalam ucapan niscaya baik pula dalam perbuatan seperti dalam firman Allah:
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# (#qä9qè%ur Zwöqs% #YÏy ÇÐÉÈ ôxÎ=óÁã öNä3s9 ö/ä3n=»yJôãr& öÏÿøótur öNä3s9 öNä3t/qçRè 3
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah perkataan yang benar, Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. QS al Ahzab:70-71.
Kedua; adalah al Mubaahat, segala yang diperbolehkan utamanya aktivitas makan dan minum. Kita dilarang oleh Allah makan dan minum dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.
Allahu Akbar3x, ma’asyirol muslimin hafizhakumulloh
Dengan latihan menahan diri secara total dari dua hal di atas selama berpuasa, kita berharap menjadi manusia yang memiliki pengendalian diri yang baik dan tangguh sehingga tidak dipermainkan oleh keinginan-keinginan yang tidak pernah habis, dan tidak pula tersiksa oleh masalah-masalah kehidupan yang selalu datang silih berganti. Karena itulah marilah menjadikan puasa sebagai sesuatu yang kita jalankan secara berkesinambungan; jika puasa Ramadhan telah usai maka segera kita mengikutinya dengan berpuasa enam hari di bulan syawwal. Selanjutnya kita tidak melewatkan setiap bulan selama setahun ke depan kecuali di dalamnya kita telah berpuasa sunnah minimal tiga hari. Jika bisa maka berpuasa senin kamis. Dan akan sangat baik jika mampu berpuasa seperti puasa Nabi Dawud as; sehari berpuasa sehari berbuka, yang disebutkan oleh Baginda Rasulullah Saw sebagai puasa sunnah paling utama.
Dari berpuasa seperti ini kita berharap dijauhkan oleh Allah dari api neraka, dan tentunya juga menjadikan kita sebagai seorang yang mampu menguasai diri dalam kondisi seperti disabdakan Rasulullah Saw:
أَرْبَعٌ مَنْ كُـنَّ فِيْهِ حَرَّمَهُ الله تَعَالَى عَلَى النَّارِ وَعَصَمَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ : مَنْ مَلَكَ نَفْسَهُ حِيْنَ يَرْغَبُ وَحِيْنَ يَرْهَبُ وَحِيْنَ يَشْتَهِى وَحِيْنَ يَغْضَبُ
“Empat hal yang apabila dimiliki oleh seseorang maka Allah mengharamkan dirinya atas neraka dan menjaganya dari setan; 1) orang yang bisa menahan diri saat memiliki kemauan, 2) di saat merasa khawatir dan ketakutan, 3) saat mempunyai hobi dan kesenangan dan 4) saat sedang dalam kemarahan”(HR al Hakim at Tirmidzi)
Allahu Akbar3x, ma’asyirol muslimin hafizhakumulloh
Memiliki pengendalian diri yang baik dan tangguh yang kita dapatkan dari sekolah puasa pada masa dewasa ini sangatlah penting. Mengapa? Karena sekarang ini kita hidup pada zaman di mana dunia telah bersolek begitu cantik sehingga membuat banyak manusia terpesona dan melalaikan hakikat kehidupan dunia. Mayoritas manusia hanya mengisi kehidupan dengan mengejar kesenangan-kesenangan dunia. Dan bahkan kesenangan tersebut berusaha mereka dapatkan dengan terburu-buru, tidak sabar menunggu waktu. Semua ingin cepat dan instan tanpa mau berjuang dan bersusah payah terlebih dahulu. Sungguh ini sangat sesuai dengan karakter negative manusia sebagaimana disebutkan Allah dalam firmanNya:
( tb%x.ur ß`»|¡RM}$# Zwqàftã
“…dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa”QS al Isro’:11.
Ada sekian banyak fenomena yang menjadi bukti maraknya budaya tergesa-gesa pada masa sekarang ini; korupsi yang merupakan penyakit akut bangsa Indonesia dilakukan karena para korupotur ingin cepat kaya. Haji misalnya, ia adalah ibadah yang hanya dibebankan kepada orang-orang yang mampu segalanya. Akan tetapi ketika pengendalian diri umat lemah dan ditambah dengan gencarnya promosi-promosi dana talangan maka antrian haji menjadi begitu panjang. Sangat panjang; lima bahkan sampai delapan tahun. Sifat tergesa-gesa dan lemahnya pengendalian diri dan gencarnya iklan-iklan kredit juga memunculkan fenomena jalan raya kita yang sering macet yang di antaranya karena volume atau jumlah kendaraan yang semakin lama semakin banyak, tidak sebanding dengan kapasitas jalan raya.
Allahu Akbar3x, ma’asyirol muslimin hafizhakumulloh
Sifat tergesa-gesa dan pengendalian diri yang lemah yang memunculkan fenomena seperti contoh di atas, pada intinya menyuburkan budaya masyarakat kita yang tidak lagi takut berhutang yang semestinya tidak dilakukan kecuali dalam kondisi terpaksa, atau paling tidak memang membutuhkan untuk berhutang, bukan sekedar berhutang demi gengsi dan kesenangan. Rasulullah Saw memberikan peringatan:
الدَّيْنُ رَايَةُ اللهِ فِى اْلأَرْضِ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يُذِلَّ عَبْدًا وَضَعَهَا فِى عُنُقِهِ
“Hutang adalah bendera Allah di bumi, ketika Allah berkehendak menghinakan seorang hamba maka ia meletakkan bendera tersebut di lehernya” (HR Hakim dari Ibnu Umar ra/Faidhul Qadir/4304)
الدَّيْنُ شَيْنُ الدِّيْنِ
“Hutang bisa membuat agama tercela”(HR Abu Nuaim/ Faidhul Qadir/4303)
Bahkan Rasulullah Saw mengajarkan agar setelah tasyahhud kita berdo’a:
أَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
“Ya Allah, saya sesungguhnya saya memohon perlindunganMu dari dosa dan hutang!”
Hadits ini kiranya cukup menjadi dorongan bagi kita yang memiliki hutang untuk berdo’a secara serius kepada Allah, berfikir dan bertekad serta bertindak secepatnya untuk melunasi hutang-hutang kita agar kita tidak termasuk orang yang direndahkan dan agar agama kita terjaga kebaikannya.
Akhirnya semoga dengan membiasakan diri berpuasa baik puasa wajib maupun sunnah kita dijadikan oleh Allah sebagai manusia yang memiliki pengendalian diri yang kuat dan tangguh serta memiliki hati yang ridho, qanaah, bersyukur menerima pemberian Allah Swt dan sabar menjalani proses, telaten berjalan pada jalan yang benar dalam perjalanan mencari harta benda, kepandaian dan kedudukan.
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ صِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَصَالِحَ أَعْمَالِنَا . أَللَّهُمَّ سَلِّمْنَا لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لَنَا وَتَسَلَّمْهُ مِنَّا مُتَقَبَّلاً أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ .
Khutbah Kedua
الله أكبر ، الله أكبر ، الله أكبر . الله أكبر ، الله أكبر ، الله أكبر . الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا. الحمد لله الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا ان هدانا الله. اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وسلم. اما بعد : معاشر المسلمين، اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون. قال الله تبارك وتعالى: قد افلح من تزكى وذكر اسم ربه فصلى. وقال عز من قائل: ان الله وملائكته يصلون على النبي ياأيها الذين أمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه ومن تبعهم باحسان الى يوم الدين وارحمنا معهم برحمتك ياأرحم الراحمين:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِميْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
"Ya Allah, berikanlah ampunan kepada muslimin dan muslimat, mu'minin dan mu'minat; yang masih hidup maupun yang sudah meninggal
أَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَـنَا مِنْ خَشْيَتِك مَا تَحُوْلُ بَيْنَـنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُـنَا بِهِ جَنَّـتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْـنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا وَمَتِّعْـنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا أَبَدًا مَا أَحْيَيْتَـنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَـتَنَا فِى دِيْنِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
Ya Allah, berikanlah bagian dari rasa takut kepadaMu, batas yang menghalangi antara kami dan maksiat-maksiat kepadaMu. Dan berikanlah dari ketaatan kepadaMu, sesuatu yang membawa kami sampai di surgamu. Dan berikanlah dari keyakinan, sesuatu yang bisa membuat kami merasa ringan dalam menghadapi musibah-musibah dunia.
Biarkanlah kami merasa nyaman menikmati pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama-lamanya, selama Engkau memberikan kehidupan kepada kami. Jadikanlah semuanya langgeng hingga detik kematian kami.
Jadikanlah tindakan menuntut balas kami hanya kepada orang-orang yang telah berbuat kezhaliman kepada kami. Berikanlah pertolongan agar kami bisa mengalahkan orang-orang yang memusuhi.Jangan biarkan bencana menimpa agama kami. Jangan jadikan dunia sebagai prioritas keinginan dan puncak pencapaian ilmu kami. Dan jangan karena dosa-dosa kami lantas Engkau menguasakan kami kepada para pemimpin yang tidak memiliki belas kasihan kepada kami.
أَللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلاَمِ وَنَجِّـنَا مِنَ الظُّلمَاتِ إِلَى النُّـوْرِ وَجَنِّبْـنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ . أَللَّهُمَّ بَارِكْ لَـنَا فِى أَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُلُوْبِنَا وَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ وَاجْعَلْـنَا شَاكِرِيْنَ لِنِعْمَتِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ قَابِلِيْهَا وَأَتِمَّهَا عَلَيْنَا .أَللَّهُمَّ زِدْنَا وَلاَ تَنْقُصْنَا وَأَكْرِمْنَا وَلاَ تُهِنَّا وَأَعْطِنَا وَلاَ تَحْرِمْنَا وَآثِرْنَا وَلاَ تُوْثِرْ عَلَيْنَا وَأَرْضِنَا وَارْضَ عَنَّا
Ya Allah, damaikanlah semua pihak yang berseteru di antara kami. Pertautkanlah hati sesama kami. Tunjukkan kami jalan yang benar. Selamatkan kami dari kegelapan menuju cahaya. Jauhkanlah kami dari segala jenis keburukan; yang menampak jelas maupun yang terselubung. Ya Allah, berikanlah berkah dalam pendengaran, penglihatan, hati, isteri-isteri dan anak keturunan kami. Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Jadikanlah kami orang-orang yang menerima, bersyukur dan memuji atas nikmatMu. Sempurnakanlah semua nikmat itu untuk kami
Ya Allah, berikanlah tambahan kepada kami, jangan pernah mengurangi. Muliakanlah kami, jangan menghinakan kami. Teruslah Engkau memberi dan jangan pernah menghentikan pemberian itu dari kami. Jadikan kami sebagai orang yang terpilih, jangan jadikan kami sebagai orang yang tersisih. Jadikanlah hati kami ridho atas segala keputusanMu dan ridhoilah kami semua.
أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ صِحَّةً فِى إِيْمَانٍ وَإِيْمَانًا فِى حُسْنِ خُلُقٍ وَنَجَاحًا يَتْبَعُهُ فَلاَحٌ وَرَحْمَةً مِنْكَ وَعَافِيَةً وَمَغْفِرَةً مِنْكَ وَرِضْوَانًا
Ya Allah, sungguh kami senantiasa memohon kepadaMu sehat dalam Iman dan keimanan yang mengaplikasikan akhlak mulia. Kami memohon kepadaMu kesuksesan yang berbuah keberuntungan, kasih sayang, permaafan, ampunan dan keridhoan dariMu.
ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار.عباد الله ! ان الله يأمركم بالعدل والاحسان وايتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر، ولذكر الله أكبر .